Dakwahpos.com, Bandung – Suasana Madrasah Masjid Al-Arqom pada waktu Magrib, Jumat (17/10/2025), dipenuhi semangat anak-anak yang mengikuti kegiatan mengaji setelah salat Magrib. Kegiatan ini menjadi agenda rutin untuk memperdalam bacaan dan hafalan Al-Qur'an bagi anak-anak di lingkungan sekitar masjid.
Anak-anak mengawali aktivitas dengan membaca doa sebelum belajar dan melafalkan Asmaul Husna bersama. Setelah itu, mereka dibimbing satu per satu dalam membaca Al-Qur'an.
Sebagai tenaga pengajar, Mamah Suryamah telah lama mengabdikan diri mengajari anak-anak, bahkan sebelum adanya madrasah. Ia menjelaskan proses perjalanan pengajaran yang berpindah tempat hingga akhirnya memiliki ruang belajar tetap.
Mamah mengatakan, "Udah lama, dari awalnya di Rumah, terus ke Gedung Serbaguna, ada masjid akhirnya ke masjid, tapi karena di Mesjid anak-anak suka berisik, alhamdulillah nya ada donatur, dan dibuatkanlah madrasah," ungkapnya.
Sebagai satu-satunya pendidik di madrasah tersebut, ia menegaskan pentingnya niat yang ikhlas dalam menyiarkan ilmu agama.
"Motivasinya, ya niat lillaahi ta'ala, fii sabilillah menegakkan agama Allah. Mungkin takdir Allah juga yang membuat saya bisa bertahan. Mudah-mudahan bisa jadi ibadah, mungkin ga bisa sedekah sama harta benda, tapi semoga dengan ilmu dan tenaga bisa jadi manfaat di akhirat," ujarnya saat diwawancarai.
Kegiatan mengaji ini setiap harinya berlangsung dari ba'da Magrib hingga menjelang azan Isya, dengan tujuan menanamkan akhlak mulia melalui pendidikan Al-Qur'an.
Reporter: Yuliana Cahya Ningrum, KPI/3A
Anak-anak mengawali aktivitas dengan membaca doa sebelum belajar dan melafalkan Asmaul Husna bersama. Setelah itu, mereka dibimbing satu per satu dalam membaca Al-Qur'an.
Sebagai tenaga pengajar, Mamah Suryamah telah lama mengabdikan diri mengajari anak-anak, bahkan sebelum adanya madrasah. Ia menjelaskan proses perjalanan pengajaran yang berpindah tempat hingga akhirnya memiliki ruang belajar tetap.
Mamah mengatakan, "Udah lama, dari awalnya di Rumah, terus ke Gedung Serbaguna, ada masjid akhirnya ke masjid, tapi karena di Mesjid anak-anak suka berisik, alhamdulillah nya ada donatur, dan dibuatkanlah madrasah," ungkapnya.
Sebagai satu-satunya pendidik di madrasah tersebut, ia menegaskan pentingnya niat yang ikhlas dalam menyiarkan ilmu agama.
"Motivasinya, ya niat lillaahi ta'ala, fii sabilillah menegakkan agama Allah. Mungkin takdir Allah juga yang membuat saya bisa bertahan. Mudah-mudahan bisa jadi ibadah, mungkin ga bisa sedekah sama harta benda, tapi semoga dengan ilmu dan tenaga bisa jadi manfaat di akhirat," ujarnya saat diwawancarai.
Kegiatan mengaji ini setiap harinya berlangsung dari ba'da Magrib hingga menjelang azan Isya, dengan tujuan menanamkan akhlak mulia melalui pendidikan Al-Qur'an.
Reporter: Yuliana Cahya Ningrum, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar