Dakwahpos.com, Bandung – Ditengah padatnya hiruk pikuk perkotaan, terselip sebuah masjid kecil yang teguh lestarikan kegiatan belajar mengajar pembinaan spiritual bagi anak-anak mereka. Masjid Nurul Amal, Pasir Biru, Kec. Cibiru, Bandung.
Berdiri sejak tahun 1994 hingga mengalami perkembangan, Masjid Nurul Amal adakan program mengaji bagi anak-anak pada tahun 2000 yang aktif sampai saat ini. Dalam kegiatannya setiap anak dibagi ke dalam tingkatan kelas, mulai dari kelas A1 hingga A6 dengan menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan masing-masing anak.
"Sasaran anak-anaknya siapa aja dan ga terbatas juga sih sebenarnya, dari paud sampai SMA, bahkan SMP SMA juga bisa.'' " Karna sebenernya kita itu sistemnya menyesuaikan dengan kemampuan anak-anaknya sampai mana, jadi ga berpatok ke tingkatan kelas di sekolah.'' Ujar Lia dan Nida, Asatidzah TPQ dan MDTA Masjid Nurul Amal saat diwawancarai, Rabu, (01/10/2025).
Uniknya, walau dalam perjalanannya para asatidz dan asatidzah pasti saja mengalami banyak tantangan dalam menghadapi anak-anak saat mengaji, mereka mengungkapkan bahwa tak masalah dengan hal itu, sebab mereka menikmati setiap kegiatan yang dilaksanakan bersama anak-anak.
"Kalo kita lagi ngerasa cape abis kegiatan dari luar, ketika ketemu anak-anak tuh rasanya tu seneng, jadi semangat lagi. Karna gatau kenapa energi mereka tu nular, jadi kebawa happy. Walaupun agak riweuh ya, tapi ke kitanya jadi ikut ceria." Ucap Lia dengan penuh semangat.
Reporter: Chalilla Salsabila / KPI / 3A
Berdiri sejak tahun 1994 hingga mengalami perkembangan, Masjid Nurul Amal adakan program mengaji bagi anak-anak pada tahun 2000 yang aktif sampai saat ini. Dalam kegiatannya setiap anak dibagi ke dalam tingkatan kelas, mulai dari kelas A1 hingga A6 dengan menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan masing-masing anak.
"Sasaran anak-anaknya siapa aja dan ga terbatas juga sih sebenarnya, dari paud sampai SMA, bahkan SMP SMA juga bisa.'' " Karna sebenernya kita itu sistemnya menyesuaikan dengan kemampuan anak-anaknya sampai mana, jadi ga berpatok ke tingkatan kelas di sekolah.'' Ujar Lia dan Nida, Asatidzah TPQ dan MDTA Masjid Nurul Amal saat diwawancarai, Rabu, (01/10/2025).
Uniknya, walau dalam perjalanannya para asatidz dan asatidzah pasti saja mengalami banyak tantangan dalam menghadapi anak-anak saat mengaji, mereka mengungkapkan bahwa tak masalah dengan hal itu, sebab mereka menikmati setiap kegiatan yang dilaksanakan bersama anak-anak.
"Kalo kita lagi ngerasa cape abis kegiatan dari luar, ketika ketemu anak-anak tuh rasanya tu seneng, jadi semangat lagi. Karna gatau kenapa energi mereka tu nular, jadi kebawa happy. Walaupun agak riweuh ya, tapi ke kitanya jadi ikut ceria." Ucap Lia dengan penuh semangat.
Reporter: Chalilla Salsabila / KPI / 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar