Menggali Makna Dunia Milik Empat Golongan dalam Kehidupan Manusia


Ghania Khairatunnisa – detikHikmah
Sabtu, 18 Okt 2025 18.00 WIB
Bandung – Dunia ini tidak hanya dikuasai oleh satu golongan saja, melainkan diberikan kepada empat kelompok manusia dengan ciri dan tanggung jawab yang berbeda. Ada yang diberi ilmu dan harta lalu memanfaatkannya dengan benar, ada yang memiliki ilmu tapi belum diberi harta namun tetap berusaha berbuat baik. Sebagian lagi punya harta tapi tanpa ilmu, sehingga kadang salah dalam mengelolanya. Terakhir, ada yang belum memiliki keduanya tetapi berniat baik dan berusaha mencontoh golongan terbaik. 
Pesan ini mengajarkan bahwa hidup bukan semata soal memiliki, melainkan bagaimana kita menggunakan apa yang kita miliki untuk kebaikan bersama.
Dari Abu Kabsyah Al-Anmari ra, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ

Hadits tersebut menjelaskan bahwa dunia ini hanya dimiliki oleh empat golongan manusia berdasarkan apa yang Allah berikan kepada mereka, baik ilmu maupun harta:
Golongan pertama adalah hamba yang diberi Allah harta dan ilmu. Dengan ilmu itu ia bertakwa kepada Allah, memanfaatkan hartanya untuk menyambung tali silaturahim, serta mengetahui hak Allah atas harta tersebut. Golongan ini memiliki kedudukan terbaik di sisi Allah.
Golongan kedua adalah hamba yang diberi ilmu tetapi tidak diberi harta. Ia memiliki niat yang tulus dan berkata, "Andai aku punya harta, aku akan beramal seperti Fulan." Karena niat baiknya, pahala ia setara dengan golongan pertama.
Golongan ketiga adalah hamba yang diberi harta, tetapi tanpa ilmu. Ia menggunakan hartanya tanpa ilmu, tidak bertakwa kepada Allah, tidak menyambung silaturahim, dan tidak mengetahui hak Allah atas hartanya. Golongan ini memiliki derajat terendah.
Golongan keempat adalah hamba yang tidak diberi harta maupun ilmu, tetapi berniat, "Andai aku punya harta, aku akan beramal seperti Fulan." Karena niatnya yang kurang baik, dosa keduanya sama.
Hadits ini mengajarkan nilai penting mengenai penggunaan ilmu dan harta yang harus diiringi dengan niat yang benar dan ketakwaan kepada Allah. Dalam menjalani kehidupan dunia, ilmu dan harta adalah amanah yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab agar mendapatkan kedudukan terbaik di sisi Allah. Sebaliknya, tanpa ilmu dan ketakwaan, harta bisa menjadi sumber kesesatan dan dosa bagi pemiliknya.

Yang Pertama mengenai عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا Seseorang yang Allah beri ilmu dan harta lalu dia bertakwa kepada Allah,jadi yang pertama di dunia ini adalah orang yang allah berikan kepadanya harta dan juga ilmu. فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ dengan harta dan ilmu yang dimiliki bahwa dijadikan ia bertakwa kepada Allah SWT hartanya digunakan untuk bertakwa kepada allah.Umumnya yang dia miliki yang alloh mudahkan kepadanya.وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ  dengan harta dan ilmu yang dimiliki ia juga menyambung tali silaturahmi dengan hartanya. وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا dan orang itu haknya kepada alloh yang ada pada hartanya seperti zakat dan sedekah. فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ maka orang yang seperti itulah orang yang berada pada kedudukan yang paling mulia dihadapan allah swt. عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا Golongan kedua yaitu dan seorang hamba yang Allah berikan kepadanya ilmu, tetapi tidak dengan diberi harta. فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ maka apabila ia memiliki niat yang jujur dan berkata "seandainya aku memiliki harta, dan ia berbuat seperti orang yang memiliki harta dan ilmu maka, فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ ia akan mendapat pahala sesuai niatnya sehingga pahala mereka sama dengan golongan yang pertama. وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا dan golongan ketiga dan seorang hamba yang Allah beri harta, tetapi tidak diberi ilmu maka, فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ ia menggunakan hartanya tanpa ilmu secara sembarangan  لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ orang itu tidak bertakwa kepada Allah SWT dalam menggunakan hartanya, وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ dan ia tidak menyambung tali silahturahmi dengan menggunakan harta tersebut. وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا dan ia tidak mengetahui tentang hak – hak Allah SWT dalam hartanya maka, فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ orang golongan seperti ini berada pada kedudukan yang paling rendah dan buruk dihadapan Allah SWT. Jama'ah siding jumat yang dimuliakan Allah, dan golongan yang terakhir yang disebutkan oleh Rasullah SAW yaitu وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا dan seseorang hamba Allah yang tidak diberikan harta maupun ilmu. فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ maka apabila ia berkata " seandainya aku memiliki harta aku akan berbuat seperti orang yang memiliki harta tetapi tidak memiliki ilmu maka,  فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ ia akan mendapatkan dosa sesuai niatnya, sehingga dosa yang ia dapatkan sama dengan dosa orang yang memiliki harta tetapi tidak berilmu. Hadirin jama'ah sholat jumat rahimakumullah oleh karna itu, marilah kita berusaha menjadi golongan yang pertama, yaitu orang yang memiliki ilmu dan menggunakan harta dijalan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024