Dakwahpos.com, Bandung – Suasana sore di Masjid Al Jawami Cileunyi tampak tenang namun penuh semangat. Di depan papan tulis yang dipenuhi tulisan Arab, Kyai Iman tengah menjelaskan kaidah nahwu kepada para jamaah pada pengajian rutin, Selasa (07/10/2025). Kajian yang digelar ba'da ashar itu diikuti oleh puluhan jamaah yang antusias belajar tata bahasa Arab dasar dari kitab klasik.
Dalam pengajian tersebut, Kyai menerangkan fungsi kata dalam kalimat Arab serta pentingnya memahami i'rab (perubahan akhir kata) agar tidak salah dalam menafsirkan makna ayat Al-Qur'an. Sambil memegang spidol dan menunjuk tulisan di papan, beliau menjelaskan dengan sabar dan perlahan, memastikan setiap jamaah benar-benar memahami pelajaran yang disampaikan.
"Ilmu nahwu ini penting bagi siapa pun yang ingin memperdalam Al-Qur'an. Kalau tidak tahu posisi kata dan maknanya, kita bisa salah paham dalam memahami ayat," ujar Kyai disela penjelasannya.
Beberapa jamaah terlihat mencatat di buku tulis, sementara yang lain fokus memperhatikan papan tulis. Suasana kajian terasa hidup ketika Kyai memberi contoh kalimat berbahasa Arab dan menjelaskan perubahan maknanya berdasarkan harakat dan kedudukan kata.
Beliau juga menekankan bahwa belajar nahwu membutuhkan kesabaran dan latihan yang konsisten. Menurutnya, kesungguhan dalam memahami bahasa Arab adalah bentuk cinta terhadap ilmu dan agama.
"Mempelajari nahwu itu seperti membangun jembatan menuju Al-Qur'an. Semakin kuat dasar bahasanya, semakin kokoh pula pemahaman agamanya," tambahnya.
Pengajian yang berlangsung hampir satu jam itu ditutup dengan doa bersama. Meski materi yang dibahas cukup mendalam, wajah para jamaah tetap terlihat bersemangat. Sore di Masjid Al Jawami pun terasa begitu hangat perpaduan antara ilmu, adab, dan suasana kekeluargaan yang kental.
Reporter: Mutia Hartini Aliyudin KPI/3D
Dalam pengajian tersebut, Kyai menerangkan fungsi kata dalam kalimat Arab serta pentingnya memahami i'rab (perubahan akhir kata) agar tidak salah dalam menafsirkan makna ayat Al-Qur'an. Sambil memegang spidol dan menunjuk tulisan di papan, beliau menjelaskan dengan sabar dan perlahan, memastikan setiap jamaah benar-benar memahami pelajaran yang disampaikan.
"Ilmu nahwu ini penting bagi siapa pun yang ingin memperdalam Al-Qur'an. Kalau tidak tahu posisi kata dan maknanya, kita bisa salah paham dalam memahami ayat," ujar Kyai disela penjelasannya.
Beberapa jamaah terlihat mencatat di buku tulis, sementara yang lain fokus memperhatikan papan tulis. Suasana kajian terasa hidup ketika Kyai memberi contoh kalimat berbahasa Arab dan menjelaskan perubahan maknanya berdasarkan harakat dan kedudukan kata.
Beliau juga menekankan bahwa belajar nahwu membutuhkan kesabaran dan latihan yang konsisten. Menurutnya, kesungguhan dalam memahami bahasa Arab adalah bentuk cinta terhadap ilmu dan agama.
"Mempelajari nahwu itu seperti membangun jembatan menuju Al-Qur'an. Semakin kuat dasar bahasanya, semakin kokoh pula pemahaman agamanya," tambahnya.
Pengajian yang berlangsung hampir satu jam itu ditutup dengan doa bersama. Meski materi yang dibahas cukup mendalam, wajah para jamaah tetap terlihat bersemangat. Sore di Masjid Al Jawami pun terasa begitu hangat perpaduan antara ilmu, adab, dan suasana kekeluargaan yang kental.
Reporter: Mutia Hartini Aliyudin KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar