Jaga Kemuliaan Manusia dengan Akhlak dan Ibadah yang Benar

Dakwahpos.com, Bandung- Di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh distraksi, manusia sering kali lupa akan jati dirinya sebagai makhluk yang dimuliakan oleh Allah. Banyak orang larut dalam kebiasaan berbicara tanpa kendali, sibuk dengan media sosial, atau berperilaku tanpa memperhatikan adab. Padahal, dalam Islam, manusia memiliki kedudukan istimewa karena diberi akal dan hati nurani untuk membedakan yang baik dan buruk.

Ceramah yang disampaikan oleh Ustaz Asep di Masjid Jami Al-Barokah, Cileunyi, mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga kemuliaan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Karena itu, sudah sepatutnya manusia berperilaku sesuai martabatnya sebagai makhluk yang berakal dan beriman, bukan mengikuti hawa nafsu yang justru menurunkan derajat kemanusiaannya.

Dalam ceramahnya, Ustaz Asep mengajak jamaah untuk memperhatikan perilaku sehari-hari. Manusia yang terlalu banyak berbicara tanpa manfaat, atau tidak menjaga kesopanan dalam bermedia sosial, sejatinya telah melupakan nilai kemuliaan yang Allah anugerahkan. Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam menjaga lisan dan hanya mengucapkan perkataan yang baik, karena dari lisanlah kebaikan dan keburukan bisa berawal.

Ustaz Asep juga menekankan pentingnya menjaga kesungguhan dalam beribadah, khususnya dalam salat. Rasulullah SAW mencontohkan agar umat Islam melakukan gerakan salat dengan tenang, penuh kekhusyukan, dan tidak tergesa-gesa. Dalam beberapa hadis disebutkan larangan meniru perilaku hewan dalam sujud dan duduk, karena ibadah adalah bentuk penghormatan kepada Allah, bukan rutinitas fisik semata.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An-Nasai, dari Abdurrahman bin Syibl radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:

نَهى رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عن نَقْرةِ الغُرابِ، وافتراشِ السَّبُعِ، وأنْ يُوَطِّنَ الرجُلُ المكانَ في المسجدِ كما يُوَطِّنُ البعيرُ.

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang tiga perkara:
(1) Sujud seperti burung gagak mematuk;
(2) Duduk seperti hewan buas yang membentangkan kaki depannya;
(3) Mengkhususkan tempat tertentu di masjid sebagaimana unta yang selalu duduk di tempatnya."
(HR. Ahmad no. 15532, Abu Dawud no. 862, An-Nasai no. 1112, Ibnu Majah no. 1429 – hasan menurut Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 1168).

Juga dalam hadis riwayat An-Nasai dari Anas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:

اعتَدِلوا في السُّجودِ، ولا يَبسُطْ أحَدُكم ذِراعَيهِ كما يَبسُطُ الكلْبُ.

"Sempurnakanlah sujud kalian, dan jangan salah seorang dari kalian menghamparkan kedua lengannya sebagaimana anjing menghamparkannya." (HR. An-Nasai no. 702, hadis hasan sahih)

Larangan ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk beribadah dengan adab, ketenangan, dan ketundukan. Sujud yang benar dilakukan dengan mengangkat siku dari lantai, tidak terburu-buru, dan menjaga posisi tubuh agar mencerminkan kehormatan di hadapan Allah.

Kandungan hadis tersebut sangat relevan dengan kehidupan masa kini. Tidak sedikit orang menunaikan ibadah dengan terburu-buru, tanpa menghayati maknanya, bahkan ada yang masih sibuk dengan gawai di sela-sela waktu salat. Fenomena seperti ini menunjukkan perlunya kesadaran spiritual yang lebih mendalam. Ibadah seharusnya menjadi sarana untuk menenangkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar menggugurkan kewajiban.

Melalui ceramahnya, Ustaz Asep mengingatkan bahwa manusia mulia bukan karena kedudukannya, hartanya, atau pengetahuannya, tetapi karena ketakwaannya. Maka, jagalah kemuliaan itu dengan perilaku yang baik, tutur kata yang sopan, dan ibadah yang khusyuk. Dengan begitu, manusia tidak hanya akan dihormati oleh sesama, tetapi juga dimuliakan di sisi Allah SWT.

Menjadi manusia sejati berarti menjaga diri dari segala perilaku yang dapat merendahkan martabat kemanusiaan. Mari terus memperbaiki akhlak dan memperindah ibadah agar kemuliaan yang telah Allah anugerahkan tetap terpelihara dan membawa keberkahan dalam hidup.

Penulis : Aura Nurzihan Kamilah/KPI 3A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024