Dakwahpos.com, Bandung – Suasana sore di Masjid An-Nuur tampak ramai oleh keceriaan dan semangat anak-anak yang mengikuti kegiatan pengajian rutin.
Beberapa anak dari lingkungan sekitar berkumpul untuk belajar membaca Al-Qur'an, memahami ajaran dasar agama Islam, serta menanamkan nilai-nilai akhlak mulia.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nuur sebagai upaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur'an sejak usia dini (13/10/2025).
Tenaga pengajar Ruswana, yang akrab disapa Dede, mengungkapkan bahwa ia telah mengajar anak-anak mengaji sejak tahun 2016 hingga sekarang. Metode pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan arahan kurikulum Kementerian Agama. Materi yang diajarkan pun beragam, mulai dari akidah, akhlak, hafalan Al-Qur'an, sejarah peradaban Islam, bahasa Arab,fikih, hingga hadis.
Ruswana mengatakan, "Untuk saat ini, anak-anak yang mengaji di sini berjumlah sekitar dua puluh orang, terdiri atas laki-laki dan perempuan. Karena yang mengaji itu
hanya anak-anak dari sekitar masjid, jadi ketika mereka sudah besar biasanya sudah tidak ingin mengaji lagi karena banyak kegiatan di sekolah. Kalau hari Senin juga
yang mengaji sedikit, karena mereka lelah dan memiliki banyak tugas dari sekolah".
Ia juga bercerita bahwa sistem pengajian di tempat mereka hampir sama seperti sekolah agama yang memiliki ujian. Bentuk ujiannya pun beragam, seperti praktik ibadah,
hafalan surah, dan kegiatan lainnya. Pengajian ini bahkan mengeluarkan rapor atau hasil ujian mengaji mereka layaknya sekolah pada umumnya. Jadwal ujian pun hampir sama seperti di sekolah apabila sekolah sudah melaksanakan ujian, maka pengajian juga akan mengadakan ujian.
Reporter: Keyla Ameera KPI, 3/D
Beberapa anak dari lingkungan sekitar berkumpul untuk belajar membaca Al-Qur'an, memahami ajaran dasar agama Islam, serta menanamkan nilai-nilai akhlak mulia.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) An-Nuur sebagai upaya menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur'an sejak usia dini (13/10/2025).
Tenaga pengajar Ruswana, yang akrab disapa Dede, mengungkapkan bahwa ia telah mengajar anak-anak mengaji sejak tahun 2016 hingga sekarang. Metode pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan arahan kurikulum Kementerian Agama. Materi yang diajarkan pun beragam, mulai dari akidah, akhlak, hafalan Al-Qur'an, sejarah peradaban Islam, bahasa Arab,fikih, hingga hadis.
Ruswana mengatakan, "Untuk saat ini, anak-anak yang mengaji di sini berjumlah sekitar dua puluh orang, terdiri atas laki-laki dan perempuan. Karena yang mengaji itu
hanya anak-anak dari sekitar masjid, jadi ketika mereka sudah besar biasanya sudah tidak ingin mengaji lagi karena banyak kegiatan di sekolah. Kalau hari Senin juga
yang mengaji sedikit, karena mereka lelah dan memiliki banyak tugas dari sekolah".
Ia juga bercerita bahwa sistem pengajian di tempat mereka hampir sama seperti sekolah agama yang memiliki ujian. Bentuk ujiannya pun beragam, seperti praktik ibadah,
hafalan surah, dan kegiatan lainnya. Pengajian ini bahkan mengeluarkan rapor atau hasil ujian mengaji mereka layaknya sekolah pada umumnya. Jadwal ujian pun hampir sama seperti di sekolah apabila sekolah sudah melaksanakan ujian, maka pengajian juga akan mengadakan ujian.
Reporter: Keyla Ameera KPI, 3/D
Tidak ada komentar
Posting Komentar