Bentuk Generasi Mulia, Persistri Kabupaten Bandung Gelar Kajian di Masjid Qudwah Majalaya

Dakwahpos.com, Bandung – Persistri Kabupaten Bandung menggelar pengajian bertema, "Menjaga Kemuliaan Diri" di Masjid Qudwah Majalaya, Sabtu (25/10/2025). Kajian ini menghadirkan Ustazah Odah Jubaedah dan diikuti oleh delapan Pimpinan Cabang (PC) Persistri, alumni KPI B IAI Persis. Serta jemaah ibu-ibu Masjid Qudwah Majalaya.

Dalam ceramahnya, Ustazah Odah membuka kajian dengan membacakan QS Al-Isra ayat 17 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia. Kemuliaan tersebut diberikan karena manusia adalah makhluk yang mampu berpikir dan berbicara, itulah kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lain.

Ustazah Odah memaparkan bahwa ada beberapa unsur-unsur Kemuliaan manusia. Pertama, akal yang menjadi sarana manusia untuk menjalankan misi kehidupan di dunia. Kedua, Allah menciptakan manusia dengan fisik yang sempurna, sebagaimana di sebutkan dalam QS At-Tin ayat 4 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Ketiga, manusia diberikan kebebasan untuk memilih, dalam QS Al-Kahfi ayat 29, dijelaskan bahwa manusia diberikan pilihan apakah dia hendak menjadi manusia yang beriman atau kafir. Keempat, puncak kemuliaan setiap manusia adalah ketaqwaan, menjauhkan diri dari perbuatan dosa, dan senantiasa taat dalam melaksanakan perintah Allah.

"Allah itu tidak melihat siapa yang paling kaya, siapa yang paling bagus fisiknya tapi Allah melihat hatinya, melihat siapa yang paling bagus ketaqwaan kepada-Nya" ujarnya.

"Kalo kita diberikan akal oleh Allah jangan digunakan untuk hal-hal yang dilarang Allah, karena di surah At-Tin ayat 5 dijelaskan kalo mereka itu adalah golongan yang dibinasakan Allah," tambahnya.

Lebih lanjut, Ustazah Odah memaparkan kiat-kiat menjaga kemuliaan diri. Pertama, mendirikan salat dengan khusyuk dan membiasakan menjaga lisan agar dapat meningkatkan kualitas ibadah. Kedua, sabar dan syukur dalam menghadapi ujian kehidupan. Ketiga, takut akan hisab Allah sebagai pengingat bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Kiat selanjutnya adalah memiliki sifat yang jujur, berakhlak mulia, serta membiasakan membalas keburukan dengan kebaikan.

Kajian ditutup dengan pesan bahwa hendaknya kita selalu jadi manusia yang bertaqwa dan istiqamah dalam melakukan pembiasaan yang baik, berakhlak mulia dan jujur dalam keseharian.

Reporter : Santi Sri Mulyani, KPI 3/C

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024