Tingkatkan Pemahaman Metodologi Mengkaji Agama, DKM Ar-Rahman Pasir Biru Adakan Pengajian Ibu-Ibu

Dakwahpos.com, Bandung- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ar-Rahman, Jl. Raya Cibiru No. 28, Pasir Biru, Kec. Cibiru, mengadakan pengajian rutinan ibu-ibu pada Selasa siang (16/09/2025) sebagai langkah untuk meningkatkan pemahaman tentang metodologi yang benar dalam mengkaji agama. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa jamaah ibu-ibu dari lingkungan sekitar masjid. Pengajian ini menjadi program rutin pengajaran keagamaan DKM Ar-Rahman.

"Meskipun banyak diantara kita memiliki kesibukan, alhamdulillah Allah masih memberikan kesehatan dan keistiqomahan sehingga kita bisa hadir di pengajian ini. Pengajian seperti inilah yang menjadi penenang hati, penghapus dosa, serta jalan menuju ridha Allah," ujarnya.

Pengajian kali ini menghadirkan penceramah yaitu Ustadz Asep yang membawakan materi berjudul "Pentingnya Metodologi Yang Benar Dalam Mengkaji Agama". Dalam ceramahnya, ia menyampaikan pentingnya memahami Al-Qur'an yang menjadi acuan sebagai nilai agama, agar tidak mudah tersesat dan selalu ada dalam pertolongan Allah SWT. Ia menyampaikan bahwa dengan memahami metodologi dengan benar, maka kita dapat menempatkan agama sesuai porsinya.

"Metodologi memahami islam menjadi acuan penting bagi setiap muslim. Tidak mungkin seseorang dapat beragama dengan benar tanpa memiliki pemahaman yang benar. Sering kali, kita hanya mengenal agama dari orang tua tanpa pernah diajarkan secara mendalam tentang Aqidah, Fiqih, Tauhid, maupun Akhlak," ujarnya.

Ia menekankan bahwa memahami metodologi agama sangatlah berkaitan dengan kehidupan kita sebagai muslim. Kesalahan memahami agama sering kali terjadi yang berakibat fatal. Maka dari itu dengan adanya 3 sumber utama yaitu Al-Qur'an, Sunnah, dan Ijtihad, itu memudahkan kita untuk mengkaji semua yang berkaitan dengan agama. Karena sejatinya agama tidak hanya berdasarkan tradisi ataupun warisan.

"Dalam memahami agama tidak cukup hanya membaca terjemah Al-Qur'an saja, melainkan harus mengetahui tafsirnya. Banyak orang yang salah paham karena menganggap cukup membaca arti tanpa penjelasan," ujarnya.

Membahas agama memang terlihat mudah dalam teori, namun dalam praktiknya tidak sesederhana itu. Banyak orang yang tahu keutamaan shalat tahajud, tetapi sulit untuk mengamalkannya. Banyak orang tahu pahala membaca Al-Qur'an, namun berat untuk istiqomah membacanya. Begitu pula, manusia tahu bahwa agama melarang berbuat salah, tetapi justru sering terjerumus ke dalam kesalahan.

"Kita membutuhkan metodologi yang benar, yaitu belajar dari Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman yang tepat sebagaimana dijelaskan oleh para ulama. Tanpa metodologi yang benar, seseorang bisa salah paham dalam menafsirkan ayat dan hadits, bahkan bisa salah dalam beramal. Namun dengan metodologi yang benar, kita dapat beragama dengan lurus, istiqomah, dan selalu berada dalam bimbingan Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujarnya.

Kegiatan berlangsung dengan khidmat, tercermin dari antusiasme para jamaah dalam mendengarkan materi hingga akhir acara. Pengajian kemudian ditutup dengan bermuhsafahah, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat Ashar berjamaah di masjid, sehingga suasana kebersamaan semakin hangat dan penuh keberkahan.

Reporter: Zahra Rihhadatul Aisy, KPI/3D

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024