Dakwahpos.com, Bandung – Dalam ceramah Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang disampaikan oleh ustaz Asep Hidayat yang menjadi pengisi dalam pengajian di Masjid Al-Huda Cipadung Wetan, Sabtu (27/09/2025), ia menyampaikan bahwa Rasulullah diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Ia mengutip sabda Nabi, "Innallaha bu'istu liutammima makarimal akhlak" yang artinya Allah mengutus Nabi Muhammad untuk menyempurnakan akhlak.
Ustaz menjelaskan, pada masa lalu orang tua selalu mempersiapkan harta benda untuk perayaan Mauludan. "Kalau punya pisang jangan ditebang dulu, itu untuk Muludan. Kalau punya ikan di kolam jangan diambil dulu, itu untuk Muludan. Kalau punya ketan jangan ditumbuk dulu, itu untuk Muludan. Semuanya untuk Muludan," jelasnya, Sabtu (27/09/2025).
Menurutnya, tradisi ini berakar dari keyakinan dalam hadis qudsi, "Lau laka lau laka ma khalaqtu al-aflak", yang berarti jika bukan karena Nabi Muhammad, maka Allah tidak akan menciptakan alam semesta. "Kalau bukan karena Rasulullah, tidak akan ada kita semua. Karena itu, orang tua dulu selalu memprioritaskan segala sesuatu untuk Muludan," tambahnya, Sabtu (27/09/2025).
Dalam ceramah, ustaz juga mengisahkan penciptaan Nabi Adam Alaihissalam pada hari Jumat dari tanah merah. Meski hidup di surga, Adam merasa kesepian hingga Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuknya. Namun, Allah menegaskan bahwa hubungan mereka tidak halal sebelum adanya pernikahan.
"Adam, apa maharmu?" tanya Allah. Nabi Adam pun bingung karena di surga segalanya sudah tersedia. Akhirnya, Adam menjawab, "Ya Allah, maharku untuk Siti Hawa adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad 1000 kali." Allah menerima mahar itu, karena pada pilar Arsy tertulis dua kalimat syahadat yang menyandingkan nama Muhammad dengan Allah.
Dari sinilah, kata ustaz, orang tua dulu memahami bahwa segala sesuatu untuk Muludan, sebab dengan kalimat syahadat dan shalawat kepada Nabi Muhammad, pernikahan Adam dan Hawa menjadi halal.
Selain itu, ustaz juga menegaskan kembali sabda Rasulullah, bahwa beliau diutus untuk memperbaiki akhlak manusia, baik kepada Allah maupun kepada sesama. Hubungan dengan Allah mencakup tauhid, salat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan kepada manusia, ditekankan berbakti kepada orang tua dan mencari rida suami bagi seorang istri.
"Rida Allah ada pada rida orang tua, dan murka Allah ada pada murka orang tua," tegas ustaz dalam ceramahnya, Sabtu (27/09/2025).
Ia menutup ceramah dengan doa agar seluruh jamaah senantiasa mendapat rahmat Allah, diakui sebagai umat Nabi Muhammad, dan memperoleh keberkahan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar