Lampiran:
Dalam khutbahnya H. Aceng Sa'dullah menyampaikan bahwa Rasulullah Saw diutus bukan hanya sebgai pembawa risalah Islam, namun juga sebagai teladan sempurna dalam akhlak. Beliau menekankan bahwa kesuksesan dakwah Rasulullah tidak lepas dari akhlak yang lembut, jujur, sabar, dan penuh kasih terhadap sesama.
"Salah satu misi kenabian Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Maka umat Islam hari ini harus menjadikan akhlak beliau sebagai pedoman hidup, baik dalam keluarga, bermasyarakat, maupun saat menghadapi peradaban," ujar H. Aceng Sa'dullah di hadapan jamaah.
Khatib juga menyingung bahwa banyak umat Islam yang giat beribadah, secara rutual, tetapi masih lalai dalam memperbaiki akhlaknya. Ia mengingatkan bahwa keindahan Islam tidak hanya terletak pada ibadah mahdhah, tetapi juga pada bagaimana umatnya memperlakukan sesame dengan penuh kasih saying dan kejujuran.
Beliau mengkutip sabda Rasulullah Saw:
"Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna iamannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi)
Di akhir khutbahnya, H. Aceng Sa'dullah mengajak jamaah untuk melakukan evaluasi diri: sudah sejauh mana akhlak Rasulullah tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Ia juga berpesan agar umat Islam senantiasa menjaga lisan, menahan amarah, serta memperbanyak empati kepada orang lain.
Usai salat Jumat, beberapa jamaah terlihat merenung dan saling bersalaman dengan lebih hangat. Salah seorang jamaah, Pak Nanang (45), mengungkapkan bahwa khutbah kali ini sangat menyentuh dan membangkitkan semangat untuk lebih meneladani Rasulullah.
"Sering kita sibuk memperbaiki ibadah, tapi sok poho memperbaiki akhlah. Khutbah tadi ge jadi megingatkan saya untuk mulai dari hal-hal kecil, misalna the kaya berkata baik dan ngajaga perasaan batur," ujar Pak Nanang.
Khutbah Jumat ini menjadi pengingat bahwa meneladani Rasulullah bukan hanya sekedar wacana, tapi harus dibuktikan dalam kehidupan nyata. Kehidupan Nabi yang penuh kasih, jujur, dan adil menjadi kunci utama dalam membangun masyarakat yang damai dan bermartabat.
Reporter: Dewi Puji Astuti, KPI/3A
Dakwahpos.com, Bandung- Dalam khutbah Jumat yang disampaikan pada Jumat (19/9/2025) di Mesjid Besar Alun-Alun Cicalengka, H. Aceng Sa'dullah, S.Ag, M.Sos., beliau mengangkat tema "Menyentuh Hati, Mendalami Akhlak Rasulullah". Khutbah tersebut bertujuan untuk mengajak jamaah untuk menjadikan akhlak Rsulullah Saw sebagai cerminan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam khutbahnya H. Aceng Sa'dullah menyampaikan bahwa Rasulullah Saw diutus bukan hanya sebgai pembawa risalah Islam, namun juga sebagai teladan sempurna dalam akhlak. Beliau menekankan bahwa kesuksesan dakwah Rasulullah tidak lepas dari akhlak yang lembut, jujur, sabar, dan penuh kasih terhadap sesama.
"Salah satu misi kenabian Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Maka umat Islam hari ini harus menjadikan akhlak beliau sebagai pedoman hidup, baik dalam keluarga, bermasyarakat, maupun saat menghadapi peradaban," ujar H. Aceng Sa'dullah di hadapan jamaah.
Khatib juga menyingung bahwa banyak umat Islam yang giat beribadah, secara rutual, tetapi masih lalai dalam memperbaiki akhlaknya. Ia mengingatkan bahwa keindahan Islam tidak hanya terletak pada ibadah mahdhah, tetapi juga pada bagaimana umatnya memperlakukan sesame dengan penuh kasih saying dan kejujuran.
Beliau mengkutip sabda Rasulullah Saw:
"Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna iamannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi)
Di akhir khutbahnya, H. Aceng Sa'dullah mengajak jamaah untuk melakukan evaluasi diri: sudah sejauh mana akhlak Rasulullah tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Ia juga berpesan agar umat Islam senantiasa menjaga lisan, menahan amarah, serta memperbanyak empati kepada orang lain.
Usai salat Jumat, beberapa jamaah terlihat merenung dan saling bersalaman dengan lebih hangat. Salah seorang jamaah, Pak Nanang (45), mengungkapkan bahwa khutbah kali ini sangat menyentuh dan membangkitkan semangat untuk lebih meneladani Rasulullah.
"Sering kita sibuk memperbaiki ibadah, tapi sok poho memperbaiki akhlah. Khutbah tadi ge jadi megingatkan saya untuk mulai dari hal-hal kecil, misalna the kaya berkata baik dan ngajaga perasaan batur," ujar Pak Nanang.
Khutbah Jumat ini menjadi pengingat bahwa meneladani Rasulullah bukan hanya sekedar wacana, tapi harus dibuktikan dalam kehidupan nyata. Kehidupan Nabi yang penuh kasih, jujur, dan adil menjadi kunci utama dalam membangun masyarakat yang damai dan bermartabat.
Reporter: Dewi Puji Astuti, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar