Dakwahpos.com, Bandung– Pengajian bapak-bapak ba'da Magrib kembali digelar di Masjid Nurul Iman, Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Senin (29/7/2025). Kajian kali ini mengangkat tema "Pemaknaan Kalimat Syahadat dan Tauhid", yang disampaikan oleh Dr. Asep Supianudin, M.Ag.
Dalam pemaparannya, Dr. Asep menjelaskan bahwa kalimat syahadat tidak cukup hanya dihafal dan diucapkan, namun harus dipahami secara mendalam baik dari sisi syariat, hakikat, maupun makrifat. Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap kalimat Laa ilaaha illallaah harus diwujudkan dalam amal dan kesadaran spiritual sehari-hari.
"Dalam pendekatan syariat, syahadat harus dibuktikan dengan ibadah nyata. Tapi secara makrifat, kita juga harus menyadari bahwa setiap detik kehidupan kita ada dalam kuasa dan kehendak Allah," ungkap Dr. Asep kepada jamaah, Senin (29/7/2025).
Ia juga menyinggung pentingnya pemahaman prosedural dalam beribadah sesuai dengan ajaran Imam Syafi'i, agar setiap amal ibadah tidak sekadar ritual, tetapi memiliki dasar ilmu yang benar dan dilakukan dengan ikhlas.
Pengajian berlangsung khidmat dengan menggunakan proyektor dan layar presentasi digital. Jamaah duduk dengan tertib di atas sajadah hijau masjid, menyimak materi yang disampaikan secara mendalam dan sistematis.
Program kajian keagamaan seperti ini memang menjadi fokus utama DKM Nurul Iman dalam membina spiritual jamaah. Penyampaian yang sederhana namun mendalam dipilih agar pesan-pesan keislaman dapat diserap dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
Reporter: Arif Kusuma Putra (KPI A)
Dalam pemaparannya, Dr. Asep menjelaskan bahwa kalimat syahadat tidak cukup hanya dihafal dan diucapkan, namun harus dipahami secara mendalam baik dari sisi syariat, hakikat, maupun makrifat. Ia menekankan bahwa pemahaman terhadap kalimat Laa ilaaha illallaah harus diwujudkan dalam amal dan kesadaran spiritual sehari-hari.
"Dalam pendekatan syariat, syahadat harus dibuktikan dengan ibadah nyata. Tapi secara makrifat, kita juga harus menyadari bahwa setiap detik kehidupan kita ada dalam kuasa dan kehendak Allah," ungkap Dr. Asep kepada jamaah, Senin (29/7/2025).
Ia juga menyinggung pentingnya pemahaman prosedural dalam beribadah sesuai dengan ajaran Imam Syafi'i, agar setiap amal ibadah tidak sekadar ritual, tetapi memiliki dasar ilmu yang benar dan dilakukan dengan ikhlas.
Pengajian berlangsung khidmat dengan menggunakan proyektor dan layar presentasi digital. Jamaah duduk dengan tertib di atas sajadah hijau masjid, menyimak materi yang disampaikan secara mendalam dan sistematis.
Program kajian keagamaan seperti ini memang menjadi fokus utama DKM Nurul Iman dalam membina spiritual jamaah. Penyampaian yang sederhana namun mendalam dipilih agar pesan-pesan keislaman dapat diserap dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
Reporter: Arif Kusuma Putra (KPI A)
Tidak ada komentar
Posting Komentar