DKM Al-Ukhuwwah Panyileukan Gelar Kajian Tafsir Quran Bahas Makna Takwa Kepada Allah Swt

Dakwahpos.com, Bandung – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ukhuwwah Panyileukan kembali menyelenggarakan kajian tafsir Al-Quran ba'da subuh pada Minggu (08/12/24) bertempat di Masjid Al-Ukhuwwah Panyileukan. Kegiatan yang rutin digelar setiap pekan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman umat tentang Al-Quran sekaligus menjadi momentum introspeksi diri melalui pesan-pesan yang terkandung dalam kitab suci. Pembahasan kali ini menyoroti kisah mendalam tentang makna takwa kepada Allah Swt dan pentingnya taubat yang tulus sebagai pondasi hidup seorang muslim berdasarkan surat At-Taubah ayat 118-119.

Ustaz Ojim, M. Ag yang memimpin kajian ini menjelaskan bahwa surat At-Taubah ayat 118-119 memuat kisah tiga sahabat Nabi yang tertinggal dalam perang Tabuk. Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang taubat, penyesalan mendalam, dan kesabaran dalam menghadapi ujian. Ayat 118 menjelaskan bagaimana ketiga sahabat yaitu Ka'ab bin Malik, Hilal bin Umayyah, dan Murarah bin ar-Rabi merasakan penyesalan yang begitu mendalam hingga merasa sempitnya dunia meskipun begitu luas. Hal ini menggambarkan betapa beratnya beban jiwa akibat dosa. Namun, dengan keikhlasan dan kesungguhan dalam bertaubat, Allah akhirnya menerima taubat mereka.

Sementara itu, ayat 119 memberikan pesan kepada umat Islam untuk selalu bertakwa dan menjadikan kejujuran sebagai karakter utama. Takwa adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat. Ayat ini menempatkan perintah takwa bersandingan dengan kejujuran. Ini menunjukkan bahwa kejujuran adalah bagian integral dari takwa. Seorang yang bertakwa tidak akan berkata atau bertindak dengan cara yang melanggar kebenaran. Takwa juga mengandung makna kepatuhan total kepada syariat Allah, baik dalam urusan besar maupun kecil. Orang yang bertakwa tidak hanya takut kepada dosa besar tetapi juga berhati-hati terhadap dosa kecil karena mereka memahami bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan.

Ustaz Ojim menjelaskan lebih dalam bahwa takwa memunculkan rasa takut yang didasari cinta kepada Allah. Ketika rasa ini tumbuh, seorang mukmin akan merasa bersalah atas dosa yang dilakukannya, sekecil apa pun sehingga mendorongnya untuk segera bertaubat. Tanda taubat seorang muslim diterima oleh Allah Swt turut dipaparkan oleh ustaz Ojim.  "Syarat diterimanya taubat seseorang, pertama adalah kembali ke jalan yang benar atau Allah. Kedua, hati merasa sedih. Ketiga, ia bertekad tidak akan mengulanginya." ujarnya.

Kajian ini diakhiri dengan refleksi bahwa surat At-Taubah ayat 118-119 adalah seruan Allah untuk terus meningkatkan kualitas iman dan amal perbuatan. Jemaah diingatkan untuk senantiasa bertakwa dan menjadikan kejujuran sebagai karakter utama yang melekat dalam diri. Kegiatan ini ditutup dengan membaca asmaul husna dan doa bersama, memohon agar Allah memberikan kekuatan untuk selalu hidup dalam kejujuran dan ketakwaan.

Reporter: Aulia Evawani Larissa, Komunikasi Penyiaran Islam/3B

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024