Ustadz Airu Amy: Pembelajaran dari Kisah Amul Huzni

Dakwahpos.com - Bandung, Pengajian rutinan anak-anak di Masjid Nurul Iman yang terletak di KP. Jati, Cibiru, Bandung pada hari sabtu (05/10/24). Pengajian kali ini sangat dinatikan karena Ustadz Airu Amy memberikan pembelajaran dari kisah Amul Huzni. Dimulai dengan sesi menceritakan latar belakang kisah tersebut, mengajak anak-anak untuk menyimak pelajaran yang berharga dan dapat diambil dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam cerita.

Setelah menjelaskan latar belakang kisah Amul Huzni, Ustadz Airu Amy mulai mengupas lebih dalam makna dari setiap peristiwa yang terjadi dalam cerita tersebut. Anak-anak tampak semakin antusias saat Ustadz menjelaskan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan. Beberapa anak sesekali mengangguk-angguk, seakan memahami betul pesan moral yang disampaikan. Ustadz juga mengajak mereka berdialog, menanyakan pendapat mereka tentang nilai-nilai yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Suasana menjadi hidup dan penuh interaksi, dengan anak-anak berlomba-lomba mengangkat tangan untuk ikut serta menjawab dan berbagi pemikiran. Pengajian ini terasa berbeda karena selain menyentuh hati, juga berhasil menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar dalam diri anak-anak.

Ustadz Airu Amy kemudian melanjutkan dengan menjelaskan peristiwa Isra Mi'raj, sebuah perjalanan luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW. Beliau menggambarkan dengan penuh semangat, bagaimana Rasulullah di malam itu dibawa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit untuk bertemu langsung dengan Allah SWT. "Dalam perjalanan itulah, sholat lima waktu diwajibkan kepada umat Islam," terang Ustadz Airu dengan suara yang mendalam. Anak-anak mendengarkan dan menyadari betapa pentingnya peristiwa tersebut dalam sejarah Islam. Ia menekankan bahwa sholat adalah hadiah terbesar dari Isra Mi'raj dan merupakan tiang agama yang harus dijaga. "Seperti layaknya fondasi sebuah rumah, sholat adalah penopang iman kita. Tanpa sholat, bangunan iman kita akan goyah," tambahnya dengan penuh makna.

Ustadz Airu Amy melanjutkan ceritanya tentang Nabi Muhammad SAW yang berjalan bersama Malaikat Jibril dalam peristiwa Isra Mi'raj. Di tengah perjalanan menuju langit, Nabi diperlihatkan berbagai pemandangan simbolis, salah satunya adalah gambaran seorang nenek tua yang sudah bungkuk. Ustadz Airu dengan tenang menjelaskan bahwa nenek tua itu melambangkan dunia yang semakin tua dan mendekati akhir zaman. "Malaikat Jibril memberitahu Rasulullah bahwa dunia ini sudah tua, seperti nenek yang bungkuk, menunjukkan bahwa waktu semakin sempit," ucap Usatdz Airu. Ia lalu mengaitkan perumpamaan ini dengan pentingnya untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi. "Seperti nenek yang sudah bungkuk, dunia ini tidak lagi sekuat dulu. Maka, kita sebagai umat Rasulullah harus lebih fokus kepada akhirat, bukan hanya mengejar kenikmatan dunia yang sifatnya sementara," tambah Ustadz Airu. Ustadz pun menutup dengan mengingatkan mereka untuk senantiasa ingat akan sholat dan menjauhi sifat-sifat yang membuat mereka terlalu cinta kepada dunia, karena akhirat adalah tujuan utama.
Ustadz Airu Amy mengakhiri pengajiannya dengan pesan yang penuh makna. Ia mengingatkan anak-anak untuk selalu menjaga sholat, karena itulah kunci menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dengan penuh harap, ia berpesan agar kisah-kisah yang disampaikan hari itu menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mengingat dunia hanyalah tempat sementara menuju kehidupan abadi.

Reporter: Nadya Maghfiroh Noor Diswa, KPI/3B

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024