Dakwahpos.com, Bandung - DKM Fathul Ummah Rancasari kembali menyelenggarakan kajian shubuh dengan tema "Sejarah Kodifikasi Huruf pada Alquran." Kajian tersebut dilaksanakan pada Ahad pagi (6/10/2024) setelah shalat shubuh berjamaah dengan bertempat di Masjid Fathul Ummah Rancasari yang disambut antusias oleh puluhan jamaah dari berbagai kalangan usia.
Kajian shubuh kali ini menghadirkan Ustadz Nur Hidayat sebagai pembicara sekaligus pemateri. Dalam ceramahnya beliau menyatakan bahwa ada beberapa tahapan dalam penulisan Alquran. Pertama, pada zaman Rasulullah SAW. Pada zaman ini Alquran belum berbentuk buku tetapi masih berupa suhuf-suhuf yang belum terhimpun menjadi satu. "Penulisan Alquran pada zaman ini masih menggunakan media batu, pelepah kurma dan ada juga yang di tulang belulang, sehingga hal tersebut tersebar," ujarnya.
Kedua, pada masa Abu Bakar. Pada masa ini sudah ada proses pengumpulan suhuf menjadi satu, beliau menyatakan hal tersebut terjadi karena adanya desakan dari Umar bin Khatab setelah banyaknya penghafal Alquran yang gugur dalam Perang Yamamah. Ketika memasuki zaman Khalifah Umar tidak ada penulisan lebih lanjut, karena sudah di kumpulkan pada masa Khalifah Abu Bakar.
Ketiga, pada zaman Usman bin Affan. Pada masa ini terjadi penyeragaman bacaan Alquran dari mushaf-mushaf yang berbeda, sehingga Alquran dapat berlaku universal, penyeragaman ini dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. "Ada seorang sahabat yang mendengar Alquran dibacakan dengan cara yang berbeda, lalu umar mengeluarkan kebijakan untuk menyeragamkan bacaan Alquran, hal ini merupakan upaya untuk menyatukan umat, karena dikhawatirkan ada pertikaian jika ada perbedaan bacaan," terangnya.
Keempat, pada zaman Bani Umayah. Pada masa ini terjadi penululisan titik dan syakal dalam Alquran yang dipimpin oleh Abu Aswad al-Du'ali, hal ini dilakukan karena Islam sudah berkembang bukan hanya di daerah arab saja. "Abu Aswad menerangkan kepada muridnya, ketika saya membuka mulut maka itu disebut dengan fathah, maka beri satu titik di atas huruf," terangnya.
Trainer Syaamil Quran ini juga menjelaskan bahwa Alquran turun dengan tujuh huruf atau dikenal juga dengan 'Qiraat Sab'ah'. Oleh karena itu penting membahas sejarah kodifikasi Alquran supaya kita mengetahui bagaimana cara menbaca Alquran dengan baik dan benar. Terakhir, kajian shubuh ini ditutup dengan belajar irama Alquran dan tilawah bersama juz 30, lalu disambung sengan shalat sunnah syuruq sebagai pembiasaan untuk meningkatkan spiritualitas keagamaan jamaah.
Reporter: Fereel Muhamad Irsyad A - KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar