Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Medina Insan Qurani menggelar kegiatan Baso Urat (Bahas Soal Urusan Nabi dan Sahabat), dengan tujuan menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah dan para Sahabat. Acara ini menghadirkan Ustaz Hendra sebagai pemateri, yang menguraikan berbagai peristiwa sejarah Islam yang penuh hikmah.
Ustaz Hendra memulai materinya dengan membahas Perang Mu'tah, sebuah pertempuran besar yang terjadi pada tahun 8 Hijriah. "Perang ini menunjukkan keberanian luar biasa dari pasukan Muslim yang hanya berjumlah 3.000 orang melawan 200.000 pasukan Romawi," ujar Ustaz Hendra. "Para sahabat tidak gentar, meskipun mereka menyadari bahwa jumlah musuh jauh lebih banyak. Mereka tetap berjuang dengan penuh semangat dan ikhlas demi menegakkan agama Allah." Perang Mu'tah menjadi saksi keberanian sahabat-sahabat besar seperti Ja'far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Abdullah bin Rawahah, yang semuanya gugur sebagai syuhada dalam pertempuran tersebut.
Selanjutnya, Ustaz Hendra membahas Perjanjian Hudaibiyah, yang terjadi dua tahun sebelum penaklukan Makkah. "Perjanjian ini merupakan titik balik yang sangat penting bagi umat Islam," jelasnya. "Selama 10 tahun, kaum Muslimin dan Quraisy sepakat untuk tidak saling berperang, meskipun akhirnya perjanjian ini dilanggar ketika Bani Bakr, yang bersekutu dengan Quraisy, menyerang Bani Khuza'ah yang bersekutu dengan kaum Muslimin." Perjanjian Hudaibiyah menjadi salah satu strategi diplomasi Nabi yang membuka jalan bagi dakwah Islam untuk menyebar lebih luas dan tanpa hambatan.
Pembahasan dilanjutkan dengan peristiwa Fathu Makkah yang terjadi pada 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah. Saat itu, Nabi Muhammad memimpin sekitar 10.000 pasukan untuk memasuki kota Makkah. "Penaklukan ini berlangsung hampir tanpa pertumpahan darah, karena Abu Sufyan, pemimpin kaum Quraisy, akhirnya mengakui kekalahan dan masuk Islam," ujar Ustadz Hendra. "Keputusan beliau untuk memaafkan penduduk Makkah menjadi teladan besar dalam mengedepankan kasih sayang dan memaafkan orang yang pernah memusuhi kita." Setelah Fathu Makkah, Islam semakin kokoh berdiri di Semenanjung Arab dan menyebar ke wilayah yang lebih luas.
Salah satu jemaah, Ibu Aisyah, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan seputar sejarah Islam. "Kisah-kisah seperti ini benar-benar menginspirasi, terutama tentang keteladanan Rasulullah dan para sahabat yang begitu luar biasa," ujarnya.
Acara diakhiri dengan sesi kebersamaan menikmati bakso yang telah disiapkan, diikuti oleh jemaah dari berbagai kalangan, mulai dari ibu-ibu, remaja, anak-anak, hingga bapak-bapak. Suasana keakraban dan kebersamaan terlihat di Masjid Medina Insan Qurani, Pasir Biru, yang menjadi saksi tumbuhnya semangat cinta terhadap Rasulullah dan perjuangan para sahabat.
Reporter: Eva Alawiah KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar