Dakwahpos.com, Bandung – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi santri dan kesejahteraan masjid, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Ikhwan Cibodas meluncurkan program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program inovatif ini bertujuan untuk membekali santri dengan keterampilan berwirausaha yang relevan dengan kebutuhan pasar, sekaligus meningkatkan pendapatan masjid untuk mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial. Peluncuran program UMKM ini disambut antusias oleh para santri dan pengurus masjid.
"Program UMKM ini merupakan salah satu bentuk nyata dari kepedulian kami terhadap kesejahteraan santri dan keberlangsungan masjid. Kami ingin agar para santri tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi. Kami ingin para santri tidak hanya menjadi generasi penerus agama, tetapi juga menjadi generasi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi bagi masyarakat. Melalui program UMKM ini, kami berharap dapat memberikan bekal yang komprehensif bagi santri agar siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif." Ujar Pak Zaman, selaku ketua DKM Al-Ikhwan. (Minggu, 20/10/2024).
Program ini bisa dikatakan masih baru berjalan, yaitu dari bulan Maret 2024 saat bulan Ramadhan. Beberapa jenis usaha yang dikembangkan dalam program ini antara lain makanan ringan seperti keripik singkong, keripik kaca, bakso dan sosis bakar, hingga es teh. Harga dari masing-masing produk UMKM ini tentunya sangat terjangkau, mulai dari Rp1.000,00 saja. Produk-produk ini baru dipasarkan melalui kios saja yang berada di depan Masjid Al-Ikhwan. Namun, kedepannya DKM Al-Ikhwan berharap produknya ini akan dipasarkan melalui platform online shop sehingga akan menyebar luas diseluruh daerah.
"Saya harap dengan adanya UMKM ini tentunya dapat membuat santri menjadi mandiri, bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk kedepannya ketika para santri telah menyelesaikan masa studinya, sehingga kedepannya para santri tidak bingung untuk bekerja apa, karena mereka sudah mempunyai keahlian yaitu berwirausaha. Kami jajaran DKM Al-Ikhwan juga berharap produk ini akan dipasarkan melalui berbagai online shop supaya pasarnya lebih meluas lagi." Ujar Ustaz Ilham, selaku pengajar di Pesantren Tahfidz Ikhwaniyah (Minggu, 20/10/2024).
Program UMKM DKM Al-Ikhwan Cibodas ini mencakup berbagai program seperti pelatihan kewirausahaan, dimana para santri diberikan pelatihan mengenai dasar-dasar bisnis, manajemen keuangan, dan pengembangan produk. Kemudian pendampingan usaha, dimana para mentor berpengalaman akan memberikan pendampingan secara intensif kepada santri dalam mengembangkan usaha mereka. Selain itu juga para santri diajarkan mengenai pemasaran produk, yang mana produk-produk UMKM hasil karya santri akan dipasarkan melalui berbagai saluran, baik secara online maupun offline, termasuk melalui platform e-commerce dan pameran produk UMKM.
"Saya sangat senang menjadi santri dan menjadi bagian dari program UMKM ini. Selain saya dapat belajar mengenai ilmu agama, saya juga belajar tentang berwirausaha agar saya dan teman teman lainnya bisa mandiri, hingga menciptakan lapangan kerja yang semakin bersaing ini. Semoga program ini dapat terus berjalan dengan baik dan usaha UMKM ini dapat berkembang serta memberikan banyak manfaat bagi sekitar." Ujar Riki, selaku salah satu santri di Al-Ikhwan (Minggu 20/10/2024).
Selain memberikan manfaat bagi santri, program UMKM ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masjid. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk UMKM akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan masjid, seperti pembangunan pesantren tahfidz, program pendidikan, dan kegiatan sosial. Ketua DKM juga berharap program UMKM ini dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Indonesia. Dengan memberdayakan umat, kita diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.
"Program UMKM ini merupakan salah satu bentuk nyata dari kepedulian kami terhadap kesejahteraan santri dan keberlangsungan masjid. Kami ingin agar para santri tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri secara ekonomi. Kami ingin para santri tidak hanya menjadi generasi penerus agama, tetapi juga menjadi generasi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi bagi masyarakat. Melalui program UMKM ini, kami berharap dapat memberikan bekal yang komprehensif bagi santri agar siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif." Ujar Pak Zaman, selaku ketua DKM Al-Ikhwan. (Minggu, 20/10/2024).
Program ini bisa dikatakan masih baru berjalan, yaitu dari bulan Maret 2024 saat bulan Ramadhan. Beberapa jenis usaha yang dikembangkan dalam program ini antara lain makanan ringan seperti keripik singkong, keripik kaca, bakso dan sosis bakar, hingga es teh. Harga dari masing-masing produk UMKM ini tentunya sangat terjangkau, mulai dari Rp1.000,00 saja. Produk-produk ini baru dipasarkan melalui kios saja yang berada di depan Masjid Al-Ikhwan. Namun, kedepannya DKM Al-Ikhwan berharap produknya ini akan dipasarkan melalui platform online shop sehingga akan menyebar luas diseluruh daerah.
"Saya harap dengan adanya UMKM ini tentunya dapat membuat santri menjadi mandiri, bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk kedepannya ketika para santri telah menyelesaikan masa studinya, sehingga kedepannya para santri tidak bingung untuk bekerja apa, karena mereka sudah mempunyai keahlian yaitu berwirausaha. Kami jajaran DKM Al-Ikhwan juga berharap produk ini akan dipasarkan melalui berbagai online shop supaya pasarnya lebih meluas lagi." Ujar Ustaz Ilham, selaku pengajar di Pesantren Tahfidz Ikhwaniyah (Minggu, 20/10/2024).
Program UMKM DKM Al-Ikhwan Cibodas ini mencakup berbagai program seperti pelatihan kewirausahaan, dimana para santri diberikan pelatihan mengenai dasar-dasar bisnis, manajemen keuangan, dan pengembangan produk. Kemudian pendampingan usaha, dimana para mentor berpengalaman akan memberikan pendampingan secara intensif kepada santri dalam mengembangkan usaha mereka. Selain itu juga para santri diajarkan mengenai pemasaran produk, yang mana produk-produk UMKM hasil karya santri akan dipasarkan melalui berbagai saluran, baik secara online maupun offline, termasuk melalui platform e-commerce dan pameran produk UMKM.
"Saya sangat senang menjadi santri dan menjadi bagian dari program UMKM ini. Selain saya dapat belajar mengenai ilmu agama, saya juga belajar tentang berwirausaha agar saya dan teman teman lainnya bisa mandiri, hingga menciptakan lapangan kerja yang semakin bersaing ini. Semoga program ini dapat terus berjalan dengan baik dan usaha UMKM ini dapat berkembang serta memberikan banyak manfaat bagi sekitar." Ujar Riki, selaku salah satu santri di Al-Ikhwan (Minggu 20/10/2024).
Selain memberikan manfaat bagi santri, program UMKM ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masjid. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk UMKM akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan masjid, seperti pembangunan pesantren tahfidz, program pendidikan, dan kegiatan sosial. Ketua DKM juga berharap program UMKM ini dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Indonesia. Dengan memberdayakan umat, kita diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.
Reporter : Nadia Ardiyanti Mulyana, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar