Dakwahpos.com, Bandung - Demi melestarikan seni musik Islami dan mengembangkan bakat generasi muda, sebuah grup hadroh bernama Ahbaaburrohmah terbentuk di Masjid Ar-Rohmah Rahayu. Ustadz Isma, pelatih grup hadroh tersebut, berbagi cerita mengenai awal terbentuknya grup ini saat wawancara yang dilakukan pada Senin (29/09/2024) bakda salat Isya di Masjid Ar-Rohmah Rahayu.
Menurut Ustadz Isma, inspirasi mendirikan grup hadroh Ahbaaburrohmah datang dari kegemaran anak-anak yang sering memukul barang-barang di sekeliling mereka, seperti panci dan galon. Dengan melihat antusiasme anak-anak, Ustadz Isma kemudian mengajak mereka yang sering mengaji di masjid untuk menyalurkan bakat mereka melalui kesenian hadroh. "Melihat kecenderungan tersebut, saya berpikir untuk menyalurkan bakat mereka ke arah yang lebih positif, khususnya dalam bidang seni Islami," ungkapnya.
Grup hadroh ini dibentuk dengan tujuan utama untuk mengembangkan bakat anak-anak, khususnya yang mengaji di masjid Ar-Rohmah Rahayu agar lebih terarah. Dengan begitu, anak-anak yang bergabung di dalam grup ini dapat memanfaatkan waktu luang mereka untuk kegiatan yang positif dan produktif. Ustadz Isma menekankan bahwa seni hadroh memiliki makna mendalam sebagai seni yang mengajak umat untuk bersholawat memuji dan mencintai Nabi Muhammad SAW. "Di balik alunan rebana dan syair-syairnya, tersimpan warisan budaya dan nilai-nilai keislaman yang sangat mendalam. Seni ini adalah wujud kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, sekaligus bentuk dakwah yang merangkul serta media untuk menebarkan kebaikan."
Anggota grup hadroh Ahbaaburrohmah yang rata-rata memulai dari nol, telah menjalani proses latihan dengan tekun. Latihan diadakan sebanyak dua kali dalam seminggu untuk membiasakan para anggota dengan pukulan dasar yang ada dalam seni hadroh. "Memulai dari awal memang tidak mudah, namun dengan kesabaran dan ketekunan, anak-anak kini sudah mahir memainkan beberapa alat musik hadroh," ujar Ustadz Isma. Ia mengaku bangga melihat perkembangan anak-anak yang terus bersemangat mengikuti latihan.
Meski mendapatkan sambutan positif dari masyarakat sekitar, pengembangan grup hadroh Ahbaaburrohmah tidak lepas dari tantangan. Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan dana untuk melengkapi alat-alat musik yang diperlukan. "Kami masih membutuhkan dana untuk pengadaan alat musik agar grup ini bisa berkembang lebih baik lagi," ungkapnya.
Meski sempat terpikir untuk mengembangkan grup seni musik Islami lainnya, Ustadz Isma memutuskan untuk fokus terlebih dahulu pada hadroh. Ia berharap grup Ahbaaburrohmah dapat menjadi salah satu ikon kesenian Islami di Desa Rahayu. "Kami ingin grup ini bisa tetap konsisten, solid, dan terus bersemangat dalam mensyiarkan seni Islami seperti ini," tambahnya. Ustadz Isma percaya bahwa dengan kesungguhan dan niat yang baik, grup hadroh ini akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat.
Banyak momen berkesan yang tercipta selama pembinaan grup hadroh ini, mulai dari latihan bersama hingga penampilan di berbagai acara. Momen kebersamaan ini menjadi sumber motivasi dan semangat tersendiri bagi para anggota. Di akhir wawancara, Ustadz Isma menyampaikan harapannya agar grup hadroh Ahbaaburrohmah dapat terus berkembang, sehingga dapat menjadi pelopor dalam melestarikan seni musik Islami di kalangan generasi muda.
Reporter: Seli Siti Amaliah Putri / KPI 3 B
Tidak ada komentar
Posting Komentar