Perdalam Makna Ayat Al-Quran, DKM Al-Ukhuwwah Panyileukan Adakan Pengajian Tafsir

Dakwahpos.com, Bandung - DKM Al-Ukhuwwah kembali menyelenggarakan pengajian tafsir Al-Quran pada Minggu (22/09/2024) ba'da shalat subuh berjamaah di Masjid Al-Ukhuwwah Panyileukan. Pengajian tafsir Al-Quran ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dakwah Masjid Al-Ukhuwwah yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mendalam umat Islam tentang makna ayat-ayat suci Al-Quran.

Pengajian kali ini mengupas tafsir Surat At-Taubah ayat 90 sampai 93 yang dipandu langsung oleh ustadz Ojim, M. Ag. Dengan penuh hikmah, beliau menguraikan makna dari ayat-ayat tersebut, yang menekankan kebesaran dan kekuasaan Allah sebagai Sang Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Nampak bapak-bapak dan ibu-ibu jamaah masjid Al-Ukhuwwah turut antusias mengikuti acara ini dari awal sampai akhir.

Dalam ceramahnya, Ustadz Ojim menegaskan bahwa Islam memiliki aturan berjihad yang lengkap dan sangat ketat. Beliau menjelaskan bahwa ayat 90 sampai 93 Surat At-Taubah berbicara tentang sikap kaum munafik dan orang-orang yang mencari-cari alasan untuk tidak ikut berjihad, meskipun mereka mampu. Namun, Al-Qur'an juga memberikan keringanan bagi orang-orang yang memiliki alasan syar'i, seperti orang yang sakit, lemah, atau yang tidak memiliki harta untuk pergi.

Beliau melanjutkan dengan ayat 91 yang memberikan keringanan kepada orang-orang yang memiliki alasan yang sah, seperti yang lemah, sakit, atau mereka yang tidak mampu secara finansial. "Islam adalah agama yang penuh rahmat. Orang yang tidak mampu secara fisik atau ekonomi dibebaskan dari kewajiban jihad, asalkan mereka tetap ikhlas dan mendukung perjuangan dengan cara lain," jelasnya.

Pada ayat 92, Ustadz Ojim menyoroti kisah orang-orang miskin yang sangat ingin ikut berjihad tetapi tidak memiliki sarana, seperti kendaraan atau bekal. Nabi Muhammad tidak bisa menyediakan apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka pulang dengan hati penuh kesedihan dan air mata. Ayat ini mengajarkan betapa besarnya keinginan mereka untuk berjihad di jalan Allah, meskipun mereka tidak mampu. Niat dan keikhlasan mereka sudah merupakan bentuk ibadah yang sangat tinggi.

Ustadz Ojim juga menjelaskan alasan surat At-Taubah tidak diawali dengan bacaan basmalah yaitu karena Surat At-Taubah berisi banyak ayat yang membahas tentang peperangan, peringatan keras kepada kaum munafik, serta ultimatum kepada kaum musyrikin yang melanggar perjanjian dengan umat Islam sehingga kandungannya tidak sesuai dengan nuansa kasih sayang dan kelembutan.

Rangkaian acara ini diakhiri dengan pembacaan asmaul husna dan doa bersama dengan harapan agar para jamaah dapat terus mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Pengajian tafsir Al-Qur'an di Masjid Al-Ukhuwwah akan terus diadakan secara rutin dengan pembahasan ayat-ayat yang berbeda di setiap pertemuan. Acara terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi sarana bagi umat Islam untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap Al-Qur'an.

Reporter: Aulia Evawani Larissa, Komunikasi Penyiaran Islam/ 3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan