Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Jami' Al-Husna adakan program MDTA pada Jumat (27/09/24). MDTA ini diikuti oleh anak-anak sekitaran Cibiru Hilir. Program ini sudah di adakan sejak lama, awalnya sekedar ngaji biasa kemudian diubah menjadi MDTA sejak tiga tahun yang lalu.
MDTA tersebut di adakan rutin setiap hari yaitu setelah salat magrib sampai isya, kecuali malam Jumat dan malam Senin. Dalam program ini terdapat enam guru yaitu empat guru tetap dan dua guru bantu. Salah satu guru yang mengajar MDTA tersebut adalah Bu Lilis, beliau merupakan guru yang sudah lama mengajar dan sangat tegas dalam mengajari anak-anak. Agar anak-anak tersebut tidak lalai dalam mengikuti semua program pelajaran yang ada di MDTA Al-Husna.
Semua rangkaian pembelajaran dalam MDTA tersebut sudah terdapat dalam sebuah buku panduan dari DEPAG. Program MDTA tersebut hampir sama seperti sekolah biasa yaitu seperti mengikuti rangkaian pembelajaran yang sudah ditentukan, dan dibagi menjadi beberapa kelas. Akan tetapi yang membedakan program tersebut hanya dari segi waktu, yang mana sekolah biasa dilaksanakan di pagi hari sampai siang hari dan MDTA dilaksanakan di malam hari yaitu ba'da magrib.
Program yang sedang dilaksanakan pada malam tersebut yaitu "Hafalan Juz Ama dan Belajar Iqra". Program tersebut merujuk kepada sebuah pembiasaan, yang mana pembiasaan itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti membaca Iqra, membaca Al Qur'an, dan hafalan surat-surat pendek. Dengan tujuan untuk melatih, dan meningkatkan hafalan anak-anak tersebut sejak usia dini.
"MDTA Al Husna sama seperti Madrasah Diniyah pada umumnya, tetapi MDTA ini dilaksanakan di malam hari. Dikarenakan pada siang hari anak-anak belajar di sekolah yang lain dan pada sore hari anak-anak tersebut bermain. Maka diadakan MDTA Al Husna pada malam hari, agar anak-anak tidak selalu bermain seperti main hp, dan lainnya. Supaya waktu anak-anak tersebut lebih bermanfaat bila diisi dengan sebuah pembelajaran" ucap Bu Lilis.
Pembelajaran tersebut ditutup dengan sebuah arahan dari Bu Lilis dan membaca doa bersama. Sebelum anak-anak tersebut bergegas untuk pulang, anak-anak diarahkan terlebih dahulu untuk salat isya berjamaah.
Reporter : Lulu Salsabila, KPI 3/C
MDTA tersebut di adakan rutin setiap hari yaitu setelah salat magrib sampai isya, kecuali malam Jumat dan malam Senin. Dalam program ini terdapat enam guru yaitu empat guru tetap dan dua guru bantu. Salah satu guru yang mengajar MDTA tersebut adalah Bu Lilis, beliau merupakan guru yang sudah lama mengajar dan sangat tegas dalam mengajari anak-anak. Agar anak-anak tersebut tidak lalai dalam mengikuti semua program pelajaran yang ada di MDTA Al-Husna.
Semua rangkaian pembelajaran dalam MDTA tersebut sudah terdapat dalam sebuah buku panduan dari DEPAG. Program MDTA tersebut hampir sama seperti sekolah biasa yaitu seperti mengikuti rangkaian pembelajaran yang sudah ditentukan, dan dibagi menjadi beberapa kelas. Akan tetapi yang membedakan program tersebut hanya dari segi waktu, yang mana sekolah biasa dilaksanakan di pagi hari sampai siang hari dan MDTA dilaksanakan di malam hari yaitu ba'da magrib.
Program yang sedang dilaksanakan pada malam tersebut yaitu "Hafalan Juz Ama dan Belajar Iqra". Program tersebut merujuk kepada sebuah pembiasaan, yang mana pembiasaan itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti membaca Iqra, membaca Al Qur'an, dan hafalan surat-surat pendek. Dengan tujuan untuk melatih, dan meningkatkan hafalan anak-anak tersebut sejak usia dini.
"MDTA Al Husna sama seperti Madrasah Diniyah pada umumnya, tetapi MDTA ini dilaksanakan di malam hari. Dikarenakan pada siang hari anak-anak belajar di sekolah yang lain dan pada sore hari anak-anak tersebut bermain. Maka diadakan MDTA Al Husna pada malam hari, agar anak-anak tidak selalu bermain seperti main hp, dan lainnya. Supaya waktu anak-anak tersebut lebih bermanfaat bila diisi dengan sebuah pembelajaran" ucap Bu Lilis.
Pembelajaran tersebut ditutup dengan sebuah arahan dari Bu Lilis dan membaca doa bersama. Sebelum anak-anak tersebut bergegas untuk pulang, anak-anak diarahkan terlebih dahulu untuk salat isya berjamaah.
Reporter : Lulu Salsabila, KPI 3/C
Tidak ada komentar
Posting Komentar