Dakwahpos.com, Bandung- Pengajian malam pemuda dan santri DKM Al-Mubarok pada Sabtu (1/12/2023) mengkaji kitab as-sihwah al-Islamiyah. Salah satu pembahasan di dalamnya ialah tentang perbedaan salafi dan salafiyah.
KH. Tantan Taqiyudin, LC. Yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir menyampaikan bahwa dalam kitab tersebut dijelaskan yang disebut dengan salafi pasti melakukan pembaaharuan/mpoderenisasi seperti yang dilakukan oleh Ibn Taimiyyah. Kecuali jika dia seprang wahabi.
"Seorang wahabi itu menggunakan nash tanpa ijtima' sehingga mereka tidak melakukan pembaharuan," jelasnya.
Dalam penyaampaiannya juga dijelaskan bahwa Dr. M Imarah yang merupakan guru besar di Saudi memberi nama pada wahabi dengan sebutan as-salafiyyah an-Nushusiyyah.
"Wahabi ialah salafi yang berbasis menggunakan quran tanpa pembaharuan, jadi sumbernya hanya dari quran dan hadist tanpa menghadirkan akal dan tidak mengenal modernisasi," sambungnya.
Alasan yang menjadikan wahabi seperti itu ialah karena gerakan wahabi lahir di masyarakat biasa Saudi sehingga jauh dari perkembangan peradaban, berbeda dengan Kairo Mesir yang lang peradabannya sudah maju.
Dengan penjelasan tersebut, KH. Tantan berharap jamaah kini bisa membedakan antara salafi dan salafiyah serta mengenal gerakan wahabi.
Reporter: Neng Fajrin Andiny/KPI3C
KH. Tantan Taqiyudin, LC. Yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan Cibiru Hilir menyampaikan bahwa dalam kitab tersebut dijelaskan yang disebut dengan salafi pasti melakukan pembaaharuan/mpoderenisasi seperti yang dilakukan oleh Ibn Taimiyyah. Kecuali jika dia seprang wahabi.
"Seorang wahabi itu menggunakan nash tanpa ijtima' sehingga mereka tidak melakukan pembaharuan," jelasnya.
Dalam penyaampaiannya juga dijelaskan bahwa Dr. M Imarah yang merupakan guru besar di Saudi memberi nama pada wahabi dengan sebutan as-salafiyyah an-Nushusiyyah.
"Wahabi ialah salafi yang berbasis menggunakan quran tanpa pembaharuan, jadi sumbernya hanya dari quran dan hadist tanpa menghadirkan akal dan tidak mengenal modernisasi," sambungnya.
Alasan yang menjadikan wahabi seperti itu ialah karena gerakan wahabi lahir di masyarakat biasa Saudi sehingga jauh dari perkembangan peradaban, berbeda dengan Kairo Mesir yang lang peradabannya sudah maju.
Dengan penjelasan tersebut, KH. Tantan berharap jamaah kini bisa membedakan antara salafi dan salafiyah serta mengenal gerakan wahabi.
Reporter: Neng Fajrin Andiny/KPI3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar