Ustazah Yeti Nurhayati : Ngak Ada Baik-baiknya Jadi Orang Munafiq, di Dunia Penyakitan di Akhirat dikasih Azab

Dakwahpos.com, Bandung Ustazah N. Yeti Nurhayati, M.Sos mengatakan bahwa tidak ada kebaikan menjadi orang munafiq, di dunia memiliki penyakit hati dan di akhirat diberi azab. Hal itu disampaikannya ketika membahas mengenai salah satu karakter dari sifat seorang manusia, yaitu sifat munafiq.  Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, qur'an surah Al-Baqoroh ayat delapan sampai sepuluh pada majelis ta'lim ibu ibu baitul hikmah di Masjid Baitul Hikmah cipadung, Selasa (21/11/2023).

Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqoroh ayat kesepuluh tersebut Ustazah Yeti menjelaskan bahwa dalam hati orang munafiq terdapat marodun yaitu penyakit, yang berarti penyakit hati. Seperti penyakit keraguan raguan. Adanya penyakit menjadi penghalang mendapat kesempurnaan yang ujungnya menimbulkan kesengsaraan. Dan di akhirat kelak orang munafiq akan mendapatkan azab dari Allah.  
 
"Hati hati dengan penyakit hati, tak terlihat, mudah menyebar dan sulit disembuhkan. Jadi bu, kalau saya melihat ayat ini adalah gambaran kondisi buruknya orang orang munafiq. Ngak ada baik baiknya bu, di dunia penyakitan di akhirat dikasih azab. Dalam ayat lain allah menjelaskan bahwa Innal munaafiqiina fi darkil asfal Sungguh, orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka", jelasnya.

Kemudian dalam surah Al-Baqoroh ayat delapan, Ustdzah Yeti mengatakan bahwa orang munafiq ialah yang imannya hanya sebatas ucapan.
"Ada orang yang berkata kami beriman, namun imannya hanya dalam ucapan. Padahal sejatinya iman ituharus diimplementasikan dalam amal saleh, ini ngak, imanya hanya diucapkan saja", paparnya.

Ustazah Yeti menambahkan bahwa ayat tersebut  menjelaskan sifat orang munafiq yang diperkuat dengan hadist riwayat Bukhori mengenai ciri ciri orang munafiq yang berbunyi, ciri orang munafik ada tiga, yaitu : Apabila bicara, dusta, apabila berjanji, ingkar dan apabila dipercaya, khianat.
"Nah begitulah kondisinya orang munafiq, bicaranya kaddzaba, perkataanya dusta," tambahnya.

Dalam ayat sembilan, ia menjelaskan bahwa orang munafiq tidak bisa menipu Allah, melainkan merekalah yang menipu dirinya sendiri. Karena Allah mustahil bisa ditipu. Kemudian maksud Yukhodiunallah, Allah disana ialah Rosul, karena sejatinya menipu Rosul sama dengan menipu Allah.
"Allah mengatakan dalam surah yang lain,  wallaahu ya'lamu innaka la rasuuluhuu wallaahu yashhadu innal munaafiqiina lakaazibuun, dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta. Jadi tidak mungkin mereka itu menipu Allah, Allah akan tau kelakuan mereka, akan tau siapa yang berdusta", Jelas Ustazah Yeni.

Kemudian masih dalam ayat yang sama, ia menjelaskan bahwa maksud orang munafiq yang menipu dirinya sendiri ialah ia selalu berusaha menampakan sesuatu yang tidak ada dalam drinya, senantiasa berpura pura agar terlihat baik.
"Sejatinya mereka bukan sedang menipu Allah dan  rosul, melainkan menipu hatinya, menipu dirinya sendiri. Pura pura baik padahal ngak baik, dia sedang menipu dirinya. Seolah olah harus terlihat baik, seolah seolah harus terlihat indah. menampakan sesuatu yang lain dari apa yang ada pada dirinya", ungkap Ustazah Yeti.

Sebagai penutup Ustazah Yeti menyampaikan nasihat kepada para jamaah agar jangan sampai menjadi orang yang celaka seperti orang munafiq, sengsara di dunia dan akhirat.
"Di dunia bolehlah kita sengsara di akhirat jangan, di dunia boleh kita banyak ujian, di akhirat waktunya kita tuai, atas kesabaran kita, dari amal saleh kita. Jangan dua duanya bu, udah mah di dunia susah maka di akhirat jangan. Di dunia kita tidak jadi orang terpandang, maka kejar karir terbaiak di akhirat. Di dunia kita bukan siapa siapa, maka di akhirat kita hrus jadi siapa siapa," ungkap Ustazah Yeti.


Reporter : Sri Wulandari 3/D



Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023