Dakwahpos.com, Bandung- pada Kamis (26/10/23) para santri dari Pesantren At-Tamur mengadakan pengajian Al-Barzanji bersama dengan jemaah Masjid Jami Syahida guna memperkuat kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan melestarikan tradisi umat muslim, Kitab Al-Barzanji ini awalnya diciptakan oleh Ja'far ibn Hasan ibn Muhammad Al-Barzanji yang berasal dari Kurdi. Tradisi ini mulai dikembangkan oleh orang Melayu lalu dilanjutkan dan mulai tersebar kepada umat muslim yang lainnya dari waktu ke waktu.
Isi dari kitab ini ialah perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga ia wafat serta mencangkup silsilah keluarganya. "seharusnya isi dari kitab Al-Barzanji yang kita baca saat ini berbahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh orang-orang yang membacanya, karena banyak orang yang tidak memahami bahasa arab yang akhirnya sekedar membaca Al-Barzanji saja." kata Ustaz Samsudin di ceramah singkatnya setelah pembacaan Al-Barzanji itu selesai.
seorang santri At-Tamur mengatakan, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan ketika mengikuti pembacaan Al-Barzanji, selain mendapatkan pahala kita juga bisa melestarikan budaya umat islam agar dapat terus berkembang dan kita juga bisa mempererat tali silaturahmi kita seorang muslim karena dengan diadakannya pengajian ini kita bisa bertemu para jemaah masjid yang belum kita kenal.
Pengajian Al-Barzanji ini dimulai setelah salat isya berjamaah, para santri dan jemaah masjid langsung pindah ke aula setelah melaksanakan salat. Setelah pembacaan Al-Barzanji selesai dilanjutkan dengan ceramah singkat oleh Ustaz Samsudin yang merupakan pimpinan di pesantren At-Tamur. Acara ini diakhiri dengan makan bersama yang telah disediakan oleh para santri.
Makan bersama ini rutin dilakukan di setiap malam Jum'at, biasanya setelah Yasinan atau pembacaan Al-Barzanji. Sebagai umat muslim, kita generasi muda muslim harus ikut andil dalam kegiatan ini, semakin berkembangnya zaman semakin sedikit pula peminat untuk mengikuti pengajian seperti ini, jika bukan kita yang memulainya maka siapa lagi yang kita tunggu?.
Reporter, Siti Allawiah 3D/KPI
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan