Adi Sutisna: Mantan Ketua RT Berkhidmat Sepenuhnya, jadi Ketua DKM Al-Fattah

Dakwahpos.com, Bandung – Adi Sutisna lahir pada tahun 1960 (63), ia merupakan seorang kepala keluarga dari seorang istri dan 2 orang anak perempuan yang sudah menikah semuanya. Ia asli orang bandung, yang sebelum menikah ia tinggal di Desa Kacapiring, Kota Bandung yang merupakan tempat kelahirannya. Lalu setelah menikah, ia pindah rumah dari desa nya ke Desa Cibiru Wetan, karena mengikuti istrinya yang mengajar di sekolah SMP 1 Cileunyi.

"Pak Adi itu lahir tahun 60 an, berarti sekarang umur nya sekitar 63 tahun, saya asli orang bandung, dari Desa Kacapiring, sudah punya 1 istri dan 2 orang anak Perempuan yang alhamdulillah sudah menikah semuanya, saya pindah ke sini, ke Desa Cibiru Wetan ini sekitar tahun 1998, karena ikut ibu (istri) saya yang mengajar di SMP 1 Cileunyi," ujar Adi Sutisna.

Sebelum akhirnya pindah rumah pada tahun 1998,  Adi Sutisna telah melakukan survei tanah terlebih dahulu sekitar tahun 1995, ke daerah Cibiru Wetan ini, yang kiranya cocok untuk membangun rumah.

"Sebelum saya pindah rumah, saya sudah melakukan survei dulu disini, sekitar tahun 1995 an," pungkas Adi Sutisna.

Masa Ketua RT

Setelah beberapa tahun menjadi warga Cibiru Wetan,  Adi Sutisna di percaya dan di amanahkan untuk menjadi ketua RT 04, ia dipilih oleh warga sekitar karena menurut warga disini kompeten terhadap bidang yang akan dijalani nya itu, sampai akhirnya ia menjabat menjadi ketua RT 04 ini sekitar 16 tahun lama nya.

"Setelah beberapa tahun tinggal disini, alhamdulillah Pak Adi diamanahkan oleh warga disini, untuk menjadi ketua RT, sekitar tahun 2005 dan baru diganti 2 tahun kemarin karena enggak boleh lami teuing, berarti sekitar 16 tahun Pak Adi jadi ketua RT teh, yang dipilih melalui pemilihan," kata Pak Adi.

Sebelum menjadi ketua RT, Adi Sutisna pernah bekerja di bank BNI selama sekitar 7 tahun, kemudian ia berpindah ke bank yang lainnya hingga ia pensiun pun tetap ditawarkan oleh temannya untuk bekerja di bank.

"Saya bekerja di BNI selama 7 tahun sekitar tahun 2007, dan tahun 2009 pindah ke bank BPRKS, terus ke Mayapada, lalu ke Asia Multi Dana, jadi emang pindah-pindah setelah resign dari bank BNI ini. Dulu juga sempet awalnya itu di Astra, pindah ke Subentra, pindah lagi Marubeni, baru ke BNI dan terakhir itu di Asia Multi Dana padahal usia saya harusnya sudah mencapai pension tapi tetap saja diajak oleh teman saya," jelas Adi Sutisna.

Masa Ketua DKM

Sampe saat ini DKM Jami Al-Fattah sudah mengalami pergantian periode DKM sekitar 5 orang pengganti, masa jabatan DKM di Jami Al-Fattah ini tidak tentu harus 3-4 tahun tiap orang. DKM pertama pada waktu itu adalah Arim Nasim, lalu Wahab, dilanjut H. Ii, kemudian H. Daud dan saat ini di tahun 2023 baru kepada Adi Sutisna.

"Pembangunan masjid ini dimulai tahun 1993, dan sekitar tahun 1995, masjid ini baru jadi, dan pak Adi bangun rumah itu setelah masjid ini jadi selama 3 tahun, sekitar 1998 baru pak Adi pindah kesini, saat itu yang menjadi DKM pertama, Pak Arim Nasim, Pak Wahab, Pak H. Ii, Pak H. Daud baru ke Pak Adi tahun ini," ungkap Adi Sutisna.

Pembangunan Masjid Jami Al-Fattah ini terus berkembang, ketika pergantian DKM dari Arim Nasim ke Wahab itu sebenarnya banyak yang minta Adi Sutisna untuk jadi DKM, tapi ia menolak.

"Pembangunan masjid ini terus berkembang, dan ketika pemilihan DKM pak Arim Nasim, mundur, saya ditunjuk jadi DKM, tapi saya menolak, jangan saya lah, karena kan saya masih kerja, udah aja yang lain, saya mah ngedukung dari belakang, asal jangan ketua aja, yang akhirnya pak Wahab yang jadi, saya yang ngebackup bantu-bantu pembangunan masjid ini dari belakang," tegas Adi Sutisna.

"Ketika Pak Wahab jadi DKM kedua di Jami Al-Fattah ini, Pak Adi diangkat jadi ketua RT 04, jadi pak Adi teh sebelum jadi ketua RT, aktif di masjid, pas jadi oge nya aktif, kemudian akhirnya saya dipilih tahun ini menjadi DKM," tambah Adi Sutisna.

Dengan melihat penjelasan diatas, bisa diketahui bahwa seorang Adi Sutisna ini sangat berkontribusi dan berperan aktif dari awal masa pembangunan Masjid Jami Al-Fattah ini, sejak ia pindah dari desa kelahirannya, lalu menjadi ketua RT sampe ia sendiri pun dipilih menjadi ketua DKM Jami Al-Fattah ini. Lalu di akhir sesi wawancara ia mengatakan kesannya, selama memegang amanah di RT lalu jadi DKM.

"Sebenarnya enggak ada yang istimewa dari amanah yang saya pegang ini, terkhusus jadi DKM ini, karena dipilih nya saya jadi DKM, saya lebih pengen berkhidmat kepada desa ini, setelah sebelumnya menjadi ketua RT,dan menjaga kerukunan warga disini juga," tandas Adi Sutisna.

Reporter: Nandang Fathurrohman, KPI 3 C

Virus-free.www.avast.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023