Dakwahpos.com, Bandung - Kegiatan kuliah tujuh menit di masjid kampus 2 UIN Bandung pada Rabu, (18/10/1023) membahas mengenai "Munasabah Al-Qur'an", yang diisi oleh pengurus DKM Kampus 2 yaitu Dr. Cecep Anwar, M. Ag, beliau juga merupakan salah satu dosen di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Dalam Ulumul Qur'an ada yang disebut munasabah Al-Qur'an, artinya ada sisi keterkaitan hubungan antara Al-Qur'an baik antar ayat maupun antar surat. Salah satu hubungan antar surat adalah antara akhir satu surat sebelumnya dengan awal surat sesudah nya.
Dalam Ulumul Qur'an ada yang disebut munasabah Al-Qur'an, artinya ada sisi keterkaitan hubungan antara Al-Qur'an baik antar ayat maupun antar surat. Salah satu hubungan antar surat adalah antara akhir satu surat sebelumnya dengan awal surat sesudah nya.
"Setiap hari kita mohon petunjuk kepada Allah Swt., mohon hidayah, mohon bimbingan, dengan katakanlah, "Tunjukkanlah kami jalan yang lurus". Ayat itu terdapat di akhir surat Al-fatihah ayat 6," ujar Cecep.
Beliau juga menjelaskan, tunjukkanlah di sini bermakna tunjukkan kami ke jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan yang Engkau murkai dan bukan jalannya orang-orang yang sesat,
"Dengan pendekatan Munasabah Al-Qur'an, permohonan kita ini langsung di respon atau dijawab oleh Allah Swt, pada awal surat berikutnya yaitu surat Al-Baqarah, dengan firman Allah, "Kitab Al-Qur'an ini yang tidak ada sedikit pun keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa," tambah Cecep.
"Jadi, seakan-akan Allah mengatakan, "Wahai orang-orang yang beriman tadikan anda meminta petunjuk kepada-Ku, nah jawaban-Ku petunjuk itu kitab Al-Qur'an ini. Ketika diartikan kitab Qur'an ini maka bagi kita bahwa Al-Qur'an harus senantiasa dekat dengan kita atau kita harus senantiasa dekat dengan Al-Qur'an atau arti kata lain Qur'an jangan jauh dari kita atau kita jangan jauh dari Qur'an," lanjut Cecep.
Sebab inilah petunjuk yang tadi kau minta itu yang tidak ada keraguan dan seratus persen benar tulisannya, bacaannya, hukumnya, hikmahnya, petunjuknya, benar semuanya.
"Walaupun bisa jadi masih ada orang yang tidak percaya yang masih ragu, yang membenci, bahkan tega membakar mushafnya, itu tidak akan mengurangi kesakralan, keagungan, kemuliaan Al-Qur'an. Fungsi Al-Qur'an itu menjadi petunjuk, jika orang mencari petunjuk atau mencari hidayah kitab Qur'an ini menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, agar orang yang bertakwa tetap dalam ketakwaannya. Itulah di antara iradat Allah bagaimana kita yang senantiasa mengatakan saya sedang mencari petunjuk, mencari hidayah maka jawabannya adalah kutab Al-Qur'an ini. Maka bagaimana sikap kita terhadap Al-Qur'an? Sering di sampaikan yaitu yang pertama rajin membacanya, kemudian menulisnya, menghafalnya, mengamalkannya, dan mengajarkannya," pungkas beliau.
Di penghujung ceramahnya, beliau menyampaikan mudah-mudahan jemaah semua senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah dengan memfungsikan Al-Qur'an sebenar-benarnya dalam kehidupan sehari-hari dengan langkah-langkah tadi.
Reporter: Azki Nurleli KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar