Stop Arogansi Aparat-Pejabat

Oleh: Raka Muhammad Syabana

Arogansi dan kekerasan marak akhir-akhir ini umumnya dipicu lemahnya moralitas dan budaya. Dulu sikap rendah hati, saling menghormati menjadi pegangan bagi setiap orang. Namun sekarang ini kemajuan teknologi telah menghilangkan sekat-sekat moralitas dan adiluhung. 

Aksi arogansi sejumlah pejabat,aparat bahkan keluarganya sering terjadi di tengah masyarakat. Padahal tindakan tidak terpuji ini sangat tidak layak apalagi seharusnya pihak tersebut bersikap kooperatif dan melayani masayarakat sebab mereka di biayai oleh negara.

Kejadian ini bisa kita temukan di jalan umum,fasilitas umum seperti bandara,terminal dan lain sebagainya,biasanya mereka melakukan tindakan arogansi,sewenang-wenang mereka memiliki kekuasaan dan sejenisnya.

Manusia hari ini bagaikan robot. Terlebih bagi pemegang kekuasaan,pemegang kapital dan pemegang kebijakan menjadi lebih rentan mentransformasi menjadi asosial dan bersikap sombong karena merasa punya "kasta" lebih tinggi di banding masyarakat kebanyakan. Maka, tak mengherankan ketika perilaku ala koboi sering dipertontonkan, misalnya oknum aparat menembak sesama anggota atau menembak masyarakat sipil tanpa berfikir dampak pelanggaran hukumnya.

Untuk mencegah orang berbuat arogan,kita harus mengkedepankan sikap kebersamaan,keramahan,sikap saling menghormati,gotong-royong,taat hukum serta berpegang pada adat dan tradisi budaya masyarakat.

Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024