Mulailah Membentuk Kesopanan dari Rumah

oleh: Muh. Alief Aminullah

Pemandangan di kota- kota besar di Indonesia, utamanya di jalan raya, lebih kepada kemacetan. Kalau ada yang menyebutkan Indonesia masuk urutan ketiga negara dengan kendaraan bermotor terbanyak, tentulah bukan sesuatu yang aneh.

Bisa dikatakan 85% rumah tangga di negeri ini memiliki kendaraan bermotor. Itu berarti hampir setiap rumah punya satu kendaraan bermotor, bahkan lebih. Perlahan, tapi pasti kondisi tersebut menimbulkan banyak masalah seperti polusi udara dan kemacetan yang di dalamnya kerap memicu konflik antar sesama pengendara. Ketidaksabaran berkendara hingga perilaku arogansi menjadi bagian tak terpisahkan.

Tindakan arogansi itu bisa dilihat dari berkendara melawan arus lalu lintas, menerobos lampu merah, dan menggunakan atribut yang melanggar aturan perundangan. Bukan cuma masalah strobo dan sirine, melainkan juga penggunaan knalpot bising sudah menunjukkan sifat arogan.

Mereka seolah menjadi orang paling berhak melintasi jalan raya. Padahal, kondisi itu bisa memicu kecelakaan lalu lintas yang fatal. Sikap sikap sok seperti itulah yang pada akhirnya menimbulkan gesekan di jalan raya. Bukan sekali dua kali ada pengendara saling baku hantam karena perilaku arogansi itu. Kalau sudah begitu, bukan cuma mereka yang dirugikan, melainkan juga para pengguna jalan raya yang lain. Kemacetan pun makin parah karena mereka malah unjuk diri sebagai jagoan maha sakti.

Razia yang kerap dilakukan kepolisian bukan tak ada hasil, tapi cuma dipatuhi untuk sesaat saja. Sosialisasi terkait bahaya arogansi di jalan raya kepada masyarakat harus terus dilakukan. Mulailah dari keluarga yang harus memberikan edukasi cara sopan santun berkendara, menghargai hak orang lain. Kalau orangtua sudah melakukan itu kepada anak-anak mereka, akan tercipta kondisi menyenangkan di jalanan.

Muh. Alief Aminullah, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tulisan ini pernah dimuat di Media Indonesia pada tanggal Kamis, 13 Oktober 2022

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024