Pendidikan Dalam Berkendara

Oleh : M Raihan Rizqullah R

Berkendara dengan transportasi darat menjadi salah satu aktivitas yang beresiko tinggi. Kasus kecelakaan dengan transportasi darat ini juga menjadi urutan yang teratas sebagai penyebab kematian di dunia. Karena itulah kecelakaan lalu lintas dikatakan juga sebagai Silent Killer. Penyebab kematian tertinggi di Indonesia sendiri salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pelanggaran lalu lintas di jalan. Data statistik menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja adalah korban paling sering dari kecelakaan mobil. Selain itu, tren pengemudi di jalan telah menyebabkan peningkatan kecelakaan lalu lintas.

Hal itu terjadi karena memang pada dasarnya para pelajar tersebut belum mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi) sehingga dalam keahlian berkendara masih dikatakan minim. Kelabilan masa muda yang masih dalam pencarian jati diri, dapat dilampiaskan dengan cara kebut-kebutan di jalan raya, yang mendasari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Salah satu penyebab utama kejadian ini adalah akibat minimnya bekal pengetahuan dan kemampuan pengendara / pengemudi untuk menggunakan kendaraannya dengan aman dan benar. Untuk menghindari kondisi tersebut, setiap pengendara perlu membekali dirinya. Salah satunya adalah pendidikan dalam keselamatan berkendara.

Mengendarai sepeda motor saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan dan bahkan sudah sulit untuk dihindari. Hal ini bisa kita lihat dari perkembangan jumlah populasi kendaraan yang kian hari semakin bertambah dan ditambah juga dari golongan remaja dan anak-anak.

Kesadaran dan budaya keselamatan jalan pada remaja dan anak-anak dapat ditingkatkan dengan melakukan pendidikan keselamatan berlalu lintas sejak usia dini dan promosi pentingnya keselamatan di jalan.

Oleh sebab itu, sebaiknya kita harus lebih peduli terhadap lingkungan kita terutama keluarga kita. Mari kita berikan pendidikan keselamatan berkendara sejak dini.


Muhammad Raihan Rizqullah R, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024