Konvoi mengiring jenazah beresiko menambah jenazah

Oleh : Rahma Dita

Indonesia menjadi negara yang ramah dan santun dalam beretika, hingga masyarakat indonesia mempunyai rasa empati yang tinggi terhadap sesamanya dapat kita lihat bahwa budaya yang dibangun diindonesia bernilai baik seperti gotong royong dan saling memiliki satu sama lain hingga dicerminkan dengan istilah sunda yang sering kita dengar yaitu silih asah, silih asih, dan silih asuh yang mana tiga elemen diatas membuktikan masyarakat indonesia dari segi sosial sudah baik dan merasa saling memiliki.

Ada beberapa dampak yang terjadi ketika kita mempunyai rasa empati dan rasa memiliki satu sama lain dapat dicerminkan pada peristiwa yang terjadi seperti salah satu masyarakat meninggal dunia dapat dipastikan seminimalnya warga sekitar menghantarkan jenazah ke kediaman terakhirnya, itu bernilai baik dari segi sosial dan agama tidak ada yang menilai itu buruk tapi sedikit permasalahnya yaitu terkait sipengantar jenazah serasa memiliki kuasa jalan yang lebih.

Pengantar jenazah merasa memiliki kuasa karena dia berfikir semua orang simpati terhadap orang yang meninggal tanpa memperhatikan bahwa diatas rasa empati itu ada hak dari pengendara lain, tidak menjadi sebuah persoalan apabila semua saling mengerti satu sama lain dan yang menjadi persoalanya pengantar jenazah arogan karena bisa jadi merasa tidak diberi jalan.

Arogansi pengantar jenazah bukan menjadi permasalahan yang kecil karena hal yang seperti itu bisa menyebabkan kecelakaan yang besar bahkan bisa merenggut nyawa seharusnya masyarakat sadar dan mengerti akan hal itu.

Mahasiswa KPI 3D UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023