Individu Bermasalah, Pengguna Jalan Celaka

Oleh: Maysha Nurhalina

Baru-baru ini masyarakat disuguhi banyak berita tentang arogansi dijalan raya dari berbagai kalangan mulai dari individu, komunitas dan pengguna jalan lainnya. Kita mengetahui bahwa arogansi di jalan raya sangat membahayakan pengguna jalan, tidak hanya yang ada di kendaraan motor tetapi juga pejalan kaki, berbagai macam berita kecelakaan terjadi diakibatkan oleh satu ataupun banyak orang egois yang merasa dirinya spesial sehingga bisa menggunakan jalan secara semena-mena menganggap jalan milik nenek moyangnya. Adapun beberapa orang mendapatkan atribut tambahan seperti plat nomor yang sifatnya instansi, strobo abal-abal bahkan keduanya terkadang keistimewaan tersebut malah disalah gunakan.

Tak hanya membahayakan pengguna jalan, pengendara yang arogan pun dapat memancing emosi orang disekitarnya, alih-alih terlihat keren dan merasa dihormati malah menjadi biang emosi sampai-sampai terjadinya adu mulut, munculnya perkelahian hingga menodongi pistol. Pengendara dengan atribut spesial menanamkan dalam dirinya bahwa mereka mempunyai power dijalan, padahal semua pengendara dijalan mempunyai hak yang sama diluar kepentingan yang mendesak seperti ambulans dan kendaraan prioritas yang sesungguhnya.

Tak hanya atribut saja tetapi ditambah dengan masalah internal dalam diri pengendara seperti latar belakang masalah, penyakit, penat, ngantuk maupun ego pengendara itu sendiri. Pengguna jalan yang tidak mempunyai latar belakang seperti itupun berpotensi untuk arogan dijalan raya bisa jadi disebabkan karena terpancing oleh pengendara arogan di waktu yang sama.

Hukum telah ditatapkan, aturan sudah di sebarkan tetapi mengapa arogan dijalan raya tidak bisa dihilangkan, apakah hukum yang lemah? Atau dari masyarakat itu sendiri yang belum membentuk budaya yang benar? Keduanya saling melengkapi untuk saat ini, apalagi jika pelanggar mendapat perlakuan khusus dari penegak hukum dengan dalih mempunyai orang dalam, pelanggar makin berani untuk tidak mematuhi aturan, budaya dimasyarakat pun belum terbentuknya malu atas perbuatan yang dibuat terkecuali apa yang dilakukannya terekspos di media sosial dan menjadi viral. Pengguna jalan dan instansi seharusnya memliki satu tujuan bersama yaitu keselamatan diatas segalanya, tak lupa dengan kewajiban peningkatan ketegasan aparat hukum.



Maysha Nurhalina
Mahasiswi Jurusan KPI UIN SGD Bandung
0881023140766
Philosopher Village no.7, Bandung Barat
 
Tulisan ini pernah dimuat di Media Indonesia pada tanggal Kamis, 13 Oktober 2022

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023