Dukamu itu Dukaku

Mengetahui keadaan geografis indonesia yang di lalui oleh lempengan kerak bumi di sepanjang pulau, menjadikan indonesia rentan mengalami bencana alam gempa bumi yang berkemungkinan mengakibatkan tsunami. Selain itu, tersebar gunung yang tidak sedikit masih aktif. Gunung-gunung yang masih aktif dapat kapan saja menyemburkan abu dan lahar panasnya sehingga mengancam nyawa orang-orang yang tinggal disekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai lembaga resmi pemerintah yang mengawasi, mengurus, dan menginformasikan perihal cuaca, iklim, dan bencana alam yang dikarenakan oleh faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sebulan terakhir BMKG menghimbau masyarakat untuk waspada dan mencari tahu apa saja yang dibutuhkan jikalau terjadi bencana alam guna mengantisipasi kepanikan.

Hujan lebat disertai angin besar, banjir, tanah longsor, gempa tektonik, gempa vulkanik hingga tsunami. Bencana tersebut tersebar hampir di seluruh wilayah indonesia. Hujan lebat disertai ingin kencang marak terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung dan sekitarnya. Banjir rob yang sering terjadi di daerah Jakarta, Cirebon hingga Banjarmasin serta daerah lainnya yang berada di wilayah pesisir pantai. Gempa tektonik terjadi di wilayah yang berada di antara lempeng kerak bumi yaitu pulau Jawa, Sumatera, dan Papua. Gempa vulkanik terjadi di wilayah yang memiliki gunung berapi yang masih aktif. Tsunami merupakan bencana alam yang terjadi karena dipicu oleh gempa di bawah laut yang menyebabkan air laut naik ke permukaan dengan volume yang besar. Semua bencana alam tersebut dapat merugikan baik berupa harta benda, maupun nyawa.

Awal bulan Desember ini terjadi bencana alam berupa meletusnya Gunung Semeru yang  berada di Jawa Timur, menelan banyak jiwa yang tinggal di sekitarnya. Dikutip dari CNN Indonesia, Tim SAR mengevakuasi total 48 korban awan panas guguran gunung Semeru dalam keadaan meninggal, Selasa (14/12). Upaya evakuasi masih terus dilakukan untuk mencari korban lainnya yang belum ditemukan. Sedikitnya ada 2.004 orang masih melakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan, dan 18 orang masih dirawat di Rumah Sakit. Tercatat 9.997 jiwa yang mengungsi di 148 titik lokasi pengungsian, mayoritas mengungsi di Kabupaten Lumajang. 

Kejadian ini menjadi berita duka bagi seluruh masyarakat Indonesia, tidak sedikit bantuan dari masing-masing daerah berdatangan untuk membantu kebutuhan sehari-hari para korban dan pengungsi. Selain itu, do'a dan dukungan terus mengalir mengiringi proses pencarian dan perbaikan rumah-rumah yang rusak akibat erupsi gunung tersebut. Dukamu itu dukaku karena kita Indonesia.

 

Kayla Mumtaz Farhanah

Mahasiswi KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024