Desa Sutawangi Gelar Vaksinasi bagi Masyarakat Umum

Dakwahpos.com, Majalengka – Pemerintahan daerah Desa Sutawangi mengadakan kegiatan vaksinasi bagi masyarakat umum daerah, Senin (04/10/2021). Bekerja sama dengan UPTD PUSKESMAS (Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat)  Jatiwangi. Kegiatan vaksinasi pertama kalinya yang diadakan di Desa Sutawangi.

"Vaksinasi Covid-19 di kantor Desa Sutawangi, dilaksanakan oleh tim PUSKESMAS Jatiwangi," ujar Didi Supriyadi, penanggung jawab kegiatan vaksinasi.

Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua dapat diikuti oleh masyarakat yang telah mendaftar sebelumnya. Menurut Didi Supriyadi, syarat melakukan pendaftaran vaksinasi adalah membawa fotokopi KTP dan KK. KTP bagi yang sudah mempunyai serta KK bagi yang remaja.    

Karena kuota yang disediakan terbatas, tidak semua masyarakat kebagian vaksisasi tersebut. Didi Priyadi menuturkan terdapat 260 kuota vaksinasi. Adapun masyarakat luar Desa bisa mengikuti vaksinasi secara terbatas.  

"Kegiatan vaksinasi kurang menyeluruh, soalnya di daerah Ciborelang sulit. Kuota terbatas,  banyak yang tidak kebagian. Sedangakan banyak mahasiswa yang pastinya harus divaksinasi untuk syarat ke kampus. Terbatasnya kuota mengharuskan nyari kemana-mana," kata Vina Muliadiyanti, salah seorang warga Desa Sutawangi.    

Masyarakat yang mendaftar boleh dari sekitar Desa Sutawangi, namun umumnya masyarakat yang berasal dari Desa Sutawangi. "Untuk masyarakat umum. Campur, ada lansia, remaja. Rata-rata masyarakat Sutawangi," kata Didi Priyadi, Senin (04/10/21).

Bagi yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama di tempat yang berbeda, dapat melakukan vaksinasi dosis kedua di kantor Desa Sutawangi.    

Didi priyadi mengungkapkan, dosis pertama dan kedua dilaksanakan ditempat yang sama. Dosis kedua akan dilaksanakan pada tanggal 02 November 2021.

Pelaksanaan vaksinasi menurut  Herawati Puspitasari, salah seorang warga, harusnya terus dilakukan secara rutin, serta memperbanyak kuota vaksin. Menurutnya Salah satu syarat berpergian, kegiatan belanja, kegiatan belajar, dan lain halnya bisa mempercepat jumlah masyarakat yang divaksin.


"Membantu sekali, apalagi sekarang jarang yang mengadakan vaksin. Vaksin menjadi syarat wajib bagi mahasiswa untuk ke kampus untuk pelaksaan offline," pungkas Herawati Puspitasari.

Reporter : Alpia Nur Zakiyyah Atorid, Mahasiswa KPI, UIN Sunan Gunung Djati Bandung     

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024