Mesjid Al-Mujahidin Adakan Kembali Kegiatan Mengaji Al-Qur’an di Masa PPKM


Dakwahpos.com,Padang- Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Mesjid Al-Mujahidin, menetapkan kembali pengadaan kegiatan mengaji Al- Qur'an di masa PPKM ini. Hal ini disebabkan banyaknya keluhan dari orangtua bahwa anak -anak mereka menjadi malas mengaji semenjak diliburkannya kegiatan ini. Selain itu, hal ini bertujuan agar ilmu yang telah didapatkan tidak hilang begitu saja dan anak-anak  tidak kehilangan semangat untuk belajar mengaji.
Ketua pengurus Mesjid Al-Mujahidin, H.Takim, menuturkan bahwa kegiatan mengaji telah dilakukan selama dua minggu dan memenuhi protokol kesehatan yang berlaku .
 "Dengan diadakannya kembali kegiatan mengaji Al-Qur'an ini, semoga anak-anak semakin lancar dalam membaca Al-Qur'an. Untuk kegiatan ini, telah ditegaskan agar mematuhi protokol kesehatan karena di Desa Sumber Agung sendiri sudah ada beberapa orang yang meninggal akibat Covid-19." Ujarnya (23/9)
Kegiatan  mengaji Al-Qur'an dilakukan mulai dari jam 14.30-16.00 yang dihadiri sebanyak 30 orang murid dengan rentang usia empat hingga sembilan tahun. Mereka mengaji dihadapan seorang guru dan nanti akan dikoreksi jika ada bacaan yang salah . Ketika masuk waktu shalat ashar,mereka akan shalat berjamaah. Selain itu, khusus di hari jum'at mereka akan belajar praktek shalat .
Menurut Ibu Rokayah selaku guru ngaji, anak-anak sangat antusias untuk mengaji akan tetapi diperlukan kesabaran akan tingkah anak-anak tersebut.
"Namanya juga anak-anak pasti mereka banyak tingkah misalnya saja saat sedang mengaji, temannya yang lain akan lari-lari dan ribut hingga rasanya seperti pasar saking berisik dengan suara mereka. Makanya dibutuhkan kesabaran,ketelatenan dan ikatan secara emosional dengan anak tersebut agar ilmu yang disampaikan bisa tersalurkan dengan baik. Tapi yang saya kagum dari mereka itu sangat antusias sekali dalam belajar, kadang ada yang datang ke masjid dari jam 14.00 ," jelasnya (23/9)
Ibu Rokayah lebih lanjut menjelaskan tentang kesulitan yang dihadapinya selama mengajar apalagi sebelumnya ia hanya mengajar sendirian sehingga merasa kewalahan menghadapi anak-anak.
"Kegiatan mengaji ini kan dimulai dari bacaan iqra' nanti jika sudah tamat baru pindah ke Al-Qur'an . Selama mengajar ini, saya banyak mengalami kesulitan mulai dari anak yang main-main saat sedang mengaji, kesusahan menyebut huruf-huruf hijaiyah karena masih kecil ya jadi kadang menyebutkan beberapa huruf itu keliatan nya sama semua, selain itu ada anak yang curang dengan memindahkan bacaan iqra' nya ke jilid 6 tanpa sepengetahuan saya misalnya agar mereka bisa langsung pindah ke Al-Qur'an sehingga ketika sudah membaca AL-Qur'an mereka tidak lancar dan masih kebingungan mengidentifikasi huruf-hurufnya" ungkapnya lebih lanjut
"Harapan saya semoga apa yang saya ajarkan ini bermanfaat bagi anak-anak dan tentunya menjadi amal jariyah bagi saya sendiri. Saya sangat ingin memiliki generasi penerus yang paham Al-Quran dan juga agama," ungkapnya.



Reporter : Risalina
Mahasiswi UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024