Dakwahpos.com, Bandung – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Amal Islami, menyenggalarakan kajian rutin ba'da dzuhur, ahad (29/11/2020) dengan penceramah Ustadz Zainal Muttaqiin sebagai Ketua DKM Masjid Jami Al-Amal Al-Islami, dengan membahas Islam.
Ketua DKM Masjid Jami Al-Amal Al-Islami Cibaduyut, Ustadz Zainal Muttaqin mengatakan kajian yang diadakan setiap ahad, itu bertujuan untuk mencari Ridha Allah, memakmurkan masjid, dan mencerdaskan umat.
"Jamaah Masjid Jami Al-Amal Al-Islami itu mayoritas pekerja dan pengusaha, jadi di hari ahad di waktu istirahatnya para pekerja dan pengusaha, kami berusaha menyuguhkan kajian, agar semua masyarkat mempunyai bekal ilmu agama." Ujarnya.
Pada ceramahnya, Ustadz Zainal Muttaqiin menjelaskan Islam dari dasar, agar masyarakat paham akan esensi agamanya sendiri secara komprehensif.
"Islam secara etimologi ialah pasrah, dan secara terminologi ialah memasrahkan diri sepunuhnya kepada Islam, agar menjadi insan yang mempunyai tujuan dan bahagia di dunia dan akhirat." Ujarnya.
Ketua DKM, Da'I sekaligus pengajar ini, mengungkapkan bahwa apabila kita berislam itu harus secara Kaffah atau menyeluruh.
"Kita berislam harus secara Kaffah atau menyeluruh, hal ini sesuai dengan Surat Al-Baqarah[2]:208. Karena dengan menyeluruh, maka hidup kita akan terjamin sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Juga menjadikan pribadi yang konsisten dan tidak goyah." Ujarnya.
Reporter: Muhammad Dandhi Ramadhan KPI III C
Mahasiswa Jurusan KPI UIN SGD Bandung
Ketua DKM Masjid Jami Al-Amal Al-Islami Cibaduyut, Ustadz Zainal Muttaqin mengatakan kajian yang diadakan setiap ahad, itu bertujuan untuk mencari Ridha Allah, memakmurkan masjid, dan mencerdaskan umat.
"Jamaah Masjid Jami Al-Amal Al-Islami itu mayoritas pekerja dan pengusaha, jadi di hari ahad di waktu istirahatnya para pekerja dan pengusaha, kami berusaha menyuguhkan kajian, agar semua masyarkat mempunyai bekal ilmu agama." Ujarnya.
Pada ceramahnya, Ustadz Zainal Muttaqiin menjelaskan Islam dari dasar, agar masyarakat paham akan esensi agamanya sendiri secara komprehensif.
"Islam secara etimologi ialah pasrah, dan secara terminologi ialah memasrahkan diri sepunuhnya kepada Islam, agar menjadi insan yang mempunyai tujuan dan bahagia di dunia dan akhirat." Ujarnya.
Ketua DKM, Da'I sekaligus pengajar ini, mengungkapkan bahwa apabila kita berislam itu harus secara Kaffah atau menyeluruh.
"Kita berislam harus secara Kaffah atau menyeluruh, hal ini sesuai dengan Surat Al-Baqarah[2]:208. Karena dengan menyeluruh, maka hidup kita akan terjamin sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Juga menjadikan pribadi yang konsisten dan tidak goyah." Ujarnya.
Reporter: Muhammad Dandhi Ramadhan KPI III C
Mahasiswa Jurusan KPI UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar