Edukasi Corona Dalam Balutan Agama

Oleh : Muhammad Nashihul Umam

Pandemi Covid-19 yang masih belum teratasi membuat berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah belum bisa menjadikan penduduknya terbebas dari corona, seperti melakukan cuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, jaga jarak, pembatasan sosial berskala mikro komunitas (PSBMK) bahkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)

Berbagai sosialisasi dan edukasi dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang Corona, namun responsif masyarakat terhadap kegiatan tersebut masih di pandang sebelah mata, bahkan di campakan terutama masyarakat perdesaan sehingga sosialisasi dan edukasi di nilai sia-sia 

Indonesia sebagai negara yang penduduknya mayoritas memeluk agama Islam dengan prosentase 87,2%, tentunya menjadikan Islam sebagai kontributor terbesar di berbagai bidang, salah satunya di bidang edukasi yang di sangat disambut dan diterima lapang dada oleh masyarakat,  baik edukasi berbasis agamis atau nasionalis

Seperti yang sedang terjadi sekarang agama Islam turut andil membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi corona, berupa edukasi seputar Corona yang di balut lembut dengan ajaran keislaman yang di sajikan oleh para mubaligh, ustadz dan tokoh agama sehingga menjadikan edukasi yang di lakukan tidak di pandang sebelah mata oleh masyarakat, bahkan masyarakat sangat antusias dengan kegiatan tersebut karena masyarakat sangat yakin sesuatu hal yang di sampaikan oleh mubaligh, ustadz dan tokoh agama, suatu kebenaran dan sangat kecil kemungkinan berdusta, dengan melihat beliau semua sebagai orang-orang yang amanah dalam menyampaikan edukasi agama, Sehingga masyarakat sangat yakin dan percaya bahwa yang di sampaikan betul adanya, tidak mengada-ada, apalagi jika retorika dan kelihaian para mubaligh,ustadz dan tokoh agama dalam menyajikan edukasi Corona masyarakat menilai sangat penting bagi kehidupan sehari-hari 

Melihat kedekatan emosional dan kepatuhan Masyarakat terhadap para mubaligh, ustadz dan tokoh agama sangat erat menjadikan segala sesuatunya yang di sampaikan dapat mengena di hati masyarakat maka dengan sendirinya akan melakukan tindakan tanpa adanya unsur paksaan

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tulisan ini pernah dimuat di Forum Media Indonesia Pada tanggal Selasa 3 November 2020

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023