Sains dan Teknologi Islami

RESENSI BUKU

 Identitas Buku
Judul Buku : Sains dan Teknologi Islami
Pengarang : DR. Akhmad Alim, M.A.
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya 
Tahun Terbit : Cetakan Pertama 2014
Tebal Halaman: 138 Halaman
Sinopsis Buku :
Pada era ini dunia milenial atau biasa disebut juga modern yang biasa menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa adalah sains dan teknologi tetapi bukan hanya teknologi dan sains saja tetapi juga membahas kaitannya sains dan teknologi itu dengan islam. Yang merupakan salah satu buku non fiksi. 
Buku ini menceritakan tentang Islam yang memandang Sains dan Teknologi yang sangat erat dengan konsep ketauhidannya, yang merupakan salah satu kesatuan  yang memiliki cabang pengetahuan dengan yang lainnya. Islam tidak melihat alam itu sebagai entitas yang terpisah, melainkan sebagai bagian yang integral dari pandangan yang terpisah, yang melainkan sebagai bagian integral yang pandangannya holistik Islam tentang Tuhan, manusia, dan alam semesta. Keterkaitan yang menyiratkan kesakralan mencari ilmu alam bagi umat Islam. Karena alam sendiri dalam al-quran yang merupakan kumpulan ayat (tanda-tanda) keberadaan Tuhan. Dalam buku ini, penulis memberikan wawasan yang sangat mendasar tentang Islamisasi sains dan teknologi. Dengan uraian yang sangat apik, dan ia sangat berupaya untuk menyampaikan pandangan yang holistik agar sains dan teknologi untuk kembali pada fitrahnya. Harapan akhinya untuk umat Islam memiliki kerangka (Framework) pemikiran Islam yang kokoh, sehingga mampu mengembangkan sains dan teknologi yang searah dengan ajaran Islam, dan dapat memfilter berbagai bentuk pemikiran sains dan teknologi dengan ajaran islam, dan dapat memfilter berbagai bentuk pemikiran sains ateis yang dapat menyesatkan akidah umat Islam. 

Bab 1 sampai dengan Bab 3 membahas bagaimana pandangan islam terhadap ilmu dan memiliki peranan yang sangat besar, dan memilki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah. Bahkan Islam identik dengan ilmu, dan Ilmu adalah Islam, karena islam menjadikan Ilmu pengetahuan itu sebagai Ibadah. Dan Islam lebih menyukai orang-orang yang tekun untuk mendapatkan ilmu. Karena orang yang berilmu lebih mulia kedudukannya daripada yang tidak berilmu, dan akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Melihat daro segi bahasa juga Ilmu dari kata 'ilm termasuk yang berkaitan dengan 'alam (dunia). Ilmu secara istilah ialah Informasi dan kecakapan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan. Dan secara perspektif Islam adalah pengetahuan hati dan amal hati.setelah mengetahui istilahnya kita juga harus mengetahu cara memperoleh Ilmu dan saluran-salurannya. Yaitu Ilmu bisa didapatkan dengan cara belajar (ta'allum). Saluran-saluran ilmu itu mencakup indra batin dan zahir, yakni yang dapat diketahui dengan hal-hal yang wujud zatnya.

Bab 4 sampai Bab 7 membahas tentang Klasifikasi Ilmu, yaitu Islam tidak mengenal dikotomi Ilmu, yang satu diakui yang lainnya tidak logis-empiris dikategorikan ilmiah, sedangkan yang berdasarkan pada wahyu tidak dikategorikan ilmiah. rincian dari klasifikasi ilmu yaitu, ilmu Parennial yaitu ilmu tentang Al-quran, dan ilmu acquired yaitu tentang ilmu seni, pendidikan, ilmu murni dan ilmu praktik. Hirearki ilmu yaitu tentang, ilmu akidah, syariat, menghafal, dan ilmu lainnya. Integritasi akal dan wahyu itu adalah konsep Akal yang memiliki makna dan alat yang berfungsi sebagai kendali, yang mampu membentengi manusia dari segala hal yang dapat melepaskan kedalam jurang kehinaan. Konsep wahyu adalah pembicaraan yang bersifat tertutup dan tidak diketahui oleh pihak lain. Integrasi Ilmu dan adab yaitu maslaah yang mendasar yang sedang dihadapi umat sekarang ini adalah masalah ilmu dan adab. Ilmu yang sudah mulai dijauhkan, bahkan dihilangkan dari nilai-nilai adab dalam arti yang luas. Akibatnya terjadilah suatu keadaan, yang oleh Al-attas disebut the loss of adab (hilangnya adab). 

Bab 8 sampai Bab 11 membahas tentang faktor pendorong IPTEK, yaitu karena ada dorongan dari agama, kemurnian dan keteguhan dalam mengimani, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam. Adanya apresiasi dari masyarakat, karena kondisi masyarakat pada saat itu bermacam-macam etnis. Prestasi yang dimiliki Ilmuwan Islam antara lain adalah Matematika, kedokteran, fisika, dan bidang astronomi. Setelah mengetahui prestasi nya, kita bisa melihat islamisasi ilmu dan kampus yaitu, mengislamkan ilmu pengetahuan barat, modern dan kontemporer, tidak termasuk turast Islam. Dan Islamisasi Kampus yaitu, membangun peradaban dengan ilmu menjelaskan bahwa tujuan mendirikan universitas dan tujuan belajar di universitas adalah mencapai keridhoan Allah SWT. Setelah itu manusia bangkit dan sebagai penggerak teknologi. 

Bab 12 sampai bab 14 membahas tentang al-quran dan IPTEK, adalah al-quran mencakup ilmu umat terdahulu dan umat yang akan datang. Lalu tumbuhlah netralisasi sains dan teknologi yang tidak netral, yaitu, karena saintek menerima teori darwin dan menolak adanya Tuhan dalam mekanisme alam hingga penggunaan senjata pemusnah massal. Setelah itu menuju Sains Islam atau Ilmu alam, dalam hal ini terkait dengan konsep Tauhid merupakan suatu kesatuan dengan cabang pengetahuan lainnya. Dalam islam, alam tidak dilihat sebagai entitas terpisah, melainkan sebagai bagian integral dari pandanganb holistik Islam tentang Tuhan, manusia, dan alam semesta, bisa kita definisikan bahwa Sains Islam yaitu, memandang Tuhan sebagai pencipta dan memelihara alam semesta, tidak membatasi alam semesta pada ranah materi saja, menisbatkan tujuan pada alam semesta, dan menerima tertib moral bagi alam semesta.

Dan pada bab 15 dan 16  membahas tentang Teknokrat Rabani yaitu, yang senantiasa mengikat Ilmunya dan akhlaknya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan demikian, maka akal, qalbu, dan anggota tubuhnya tidak pernah lepas dari tatanan dan tuntunan ilahi.proses yang harus di tempuh dalam rangka melahirkan terknorat Rabani harus berorinteasi dalam metode pendidikan, pemikir, perasaan, dan sikap perilaku. karakter Teknokrat Rabani yaitu, Rumpun karakter Imaniyah (Ikhlas, merasakan kebersamaan Allah, asing di dunia, karena jati diri yang bersih, pencari akhirat, dan kembali kepada kebenaran saat tergelincir dalam kesalahan). Dan Rumppun karakter Sulukiyah akhlaqiyah (shidiq, sabar, cinta, memberi dan berkorban, dan menjaga kehormatan diri). Dan ada juga aplikasi pengembangan Saintek Rabani yaitu, prisnsip Tauhid, Integrated, pengamalan, pengajaran, berpegang dalam kebenaran, kesesuaian dengan agama, terbuka, dan Manfaat. '

Dan yang terakhir membangun peradaban Ilmu dan Teknologi upaya membangun atau mencerahkan umat Islam, tidak saja lumrah tapi merupakan keniscayaan. Namun bangunan peradaban bukanlah struktur fisik. Peradaban dibangun oleh pandangan hidup suatu masyarakat, yang tercermin dalam cara pandang mereka terhadap segala sesuatu. Cara pandang ini berakar pada ilmu pengetahuan, khususnya tentang manusia dan semesta. 

Kelebihan Buku Ini :
Melihat dari segi judulnya saja menarik untuk dibaca 
Halaman yang tidak terlalu banyak 
Dan penulis buku ini juga sangat bagus dalam menyampaikan tulisan nya karena mengkaitkan Sains Teknologi dengan Islam.

Kekurangan Buku Ini :
Dalam buku ini terdapat tulisan-tulisan yang merupakan Istilah yang membuat orang awam yang membacanya kurang memahami tulisan itu.
Meskipun halaman yang sedikit tetapi buku ini sangat ilmiah dan membuat para pembaca yang awam tidak memahami isi buku ini. 

Nama : Silvia Angraeni Latifah 
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung 
 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024