Zaman semakin maju dengan dorongan para orang-orang intelek yang berkontribusi untuk dunia agar lebih modern. Para kaum intelek menggunakan otaknya yang cerdas untuk membuat sesuatu hal yang dapat dinikmati dan di konsumsi sebagai suplemen sehari-hari yaitu Handphone, Laptop, Internet, dan lain-lain.
Dengan berbagai kemudahan yang bisa didapat hari ini memudahkan seluruh umat manusia melakukan aktifitas dengan efektif dan efisien. Terobosan yang dibuat dengan nama Media sosial itu yang terdiri dari berbagai macam fitur seperti Facebook, Twitter, Telegram, Whatsapp, Line, dan lain lain. Adalah suatu media yang dapat memudahkan kita untuk berinteraksi dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun.
Berbagai macam kasus terjadi ketika zaman berubah dan persoalan baru pun muncul, sebagai seorang yang jenius harus mampu mempunyai pendapat yang bagus untuk menyelesaikan suatu persoalan itu. Terlebih dalam kasus politik pemerintahan yang kian hari kian irasional, perlunya menelaah kinerja para politisi agar kita tahu apa saja yang selalu dikerjakan oleh orang-orang kalangan pemerintah, oleh karena itu munculnya media sosial itu tidak lain untuk mengetahui berbagai sumber berita, peristiwa yang memungkinkan kita untuk berpendapat.
Sebelum kita meng-eksekusi pendapat kita untuk dilontarkan terhadap publik, kita layaknya seorang terpelajar harus mampu memilah-milih kata-kata apa saja yang pantas untuk dilontarkan agar tidak terjadi suatu hal yang mengandung unsur provokasi, propaganda, cemoohan. Jika saja hal itu terjadi maka permasalahan lah yang akan datang, jangan sampai lempar batu sembunyi tangan.
Kita harus bisa mempertanggung jawabkan pendapat yang kita lontarkan dan mau tidak mau harus mempunyai dasar yang jelas, mengapa kita berpendapat seperti itu bukan yang lain? Maka pentingnya kita untuk mencari ilmu pengetahuan demi menopang keilmuan kita dalam berpendapat akan suatu hal. Perkataan yang tidak mempunyai dasar yang jelas, dasar yang lemah maka jangan harap pendapat kita menjadi yang terbaik dan berhati-hatilah ketika melakukan pendapat karena itu tidak akan menghasilakan pendapatan.
Afrizal Fauzan Muttaqin KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar