Dakwahpos.com, Bandung — Masjid Nurul Iman yang berlokasi di Komplek Taman Cipadung Indah, Kecamatan Panyileukan, Bandung, makin mantap menegaskan perannya sebagai pusat ibadah sekaligus ruang pemberdayaan umat yang progresif. Dengan slogan ikonik, "Jamaah makmurkan masjidnya, masjid makmurkan jamaahnya," DKM di bawah kepemimpinan Kurnadi terus menghadirkan program-program yang relatable dan bermanfaat bagi masyarakat.
Masjid ini awalnya lahir dari kebutuhan warga komplek yang mulai berkembang pada tahun 1984–1985. Fasilitas awal dibuat oleh pihak pengembang PT Hasta Kencana, hingga pada tahun 2020 dilakukan pembangunan besar-besaran yang mempercantik dan memperluas fungsi masjid.
"Dulu itu fasilitasnya memang dibantu pengembang. Nah, pas 2020 baru dilakukan pembangunan besar untuk Masjid Nurul Iman," tutur Kurnadi, Ketua DKM yang menjabat sejak 2021.
Saat ini, Masjid Nurul Iman menjadi tempat ibadah bagi sekitar 450 kepala keluarga di RW 01 dan juga menjadi destinasi spiritual bagi masyarakat luar komplek, termasuk mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Muhammadiyah Bandung, hingga STIKes Bhakti Kencana.
Sejak awal kepemimpinannya, Kurnadi bersama DKM merumuskan visi yang lebih visioner: "Mewujudkan ukhuwah Islamiyah dalam pemberdayaan umat." Visi ini diarahkan sebagai pondasi dalam menghadapi realitas jamaah yang heterogen dan dinamis.
"Jamaahnya tuh macem-macem banget. Tantangan sih, tapi justru itu peluang buat dakwah yang lebih luas," ungkapnya.
Untuk mewujudkan visi tersebut, DKM menyusun lima program strategis: profesionalisasi tata kelola masjid, menjadikan masjid sebagai pusat belajar, menguatkan gerakan cinta masjid di kalangan milenial, pengembangan dakwah dan ekonomi umat, serta membangun kolaborasi lintas pihak.
Salah satu program yang paling menonjol adalah pengadaan ambulans masjid. Berawal dari modal Rp100 juta lebih, sistem lelang donatur berhasil mengumpulkan dana hingga sekitar Rp300 juta dan memboyong unit Toyota Innova lengkap dengan peralatan medis.
"Kepercayaan jamaah itu kuncinya. Pas mereka percaya, program ambulans langsung bisa jalan," kata Kurnadi.
Program lain yang juga viral di kalangan jamaah adalah penggantian karpet masjid. Modal awalnya cuma Rp10 juta dari BAZNAS, tapi antusiasme jamaah membuat total dana terkumpul mencapai Rp165 juta. Karpet baru pun terpasang tiga bulan sebelum Ramadan 2021, bikin suasana ibadah makin nyaman.
Masjid Nurul Iman juga menguatkan peran pendidikan dengan mendirikan Lembaga Pendidikan Qur'an (LPQ) di lantai dua pada tahun 2023. Mengusung slogan "Membangun Insan Qur'ani", pendirian LPQ menghabiskan biaya hampir Rp200 juta.
"Kami pengen masjid jadi tempat menjaga hubungan dengan Allah, tapi juga menguatkan hubungan antar manusia," jelas Kurnadi.
Kegiatan masjid pun super lengkap. Mulai dari pengajian harian, kajian ba'da Magrib, kultum Shubuh, hingga ngaji anak-anak di LPQ. Ada juga kegiatan mingguan seperti yasinan dan santunan, kegiatan bulanan seperti syukuran, serta agenda tahunan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Muharram, Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi.
Di sisi ekonomi, DKM menghadirkan program modal bergulir untuk pelaku usaha kecil. Dana awal Rp5 juta disalurkan kepada pedagang seperti tukang nasi kuning, dengan cicilan ringan tanpa bunga.
Ada juga program "Jumat Berkah" yang menyalurkan makanan dan infak, sekaligus membuka peluang usaha bagi warga yang menyediakan hidangan.
Masjid Nurul Iman kini makin modern dengan operasional digital yang bekerja sama dengan Telkom IndiHome. Mereka mendapatkan internet gratis selama setahun dan meresmikan perpustakaan digital serta website masjid.
"Alhamdulillah, internet gratis setahun ini kami resmikan langsung bareng Pak Wali Kota saat MoU," ujar Kurnadi.
Ke depan, DKM berencana mendirikan koperasi masjid, pelayanan haji (KPIH), dan terus mengembangkan LPQ untuk memperluas manfaat pendidikan Qur'ani.
"Harapan saya, masjid ini nggak cuma jadi tempat ibadah, tapi juga ruang yang nyaman dan empowering buat jamaah," katanya.
DKM pun semakin fokus menciptakan gerakan "Milenial Cinta Masjid", menghadirkan suasana ramah anak muda, dan mengedepankan moderasi dengan tetap berpegang pada prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Dengan rangkaian program yang solid dan inovatif, Masjid Nurul Iman berhasil membuktikan bahwa masjid mampu menjadi ruang ibadah sekaligus pusat pemberdayaan
yang impactful untuk masyarakat sekitar.
Reporter by: Yugi aprizal\KPI 3a
Tidak ada komentar
Posting Komentar