Makna Haji dan Umrah Kuatkan Ketaatan Umat Islam kepada Allah


Dakwahpos.com, Bandung— Dalam rangka memperdalam pemahaman umat Islam mengenai hakikat perjalanan spiritual, DKM Baitul Muttaqien Cinunuk mengadakan kajian rutin untuk ibu-ibu.  Kegiatan ini membahas makna mendalam di balik ritual haji dan umrah, bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan penyucian jiwa.

Dengan mengusung tema "Haji dan Umrah Kuatkan Ketaatan Umat Islam Kepada Allah" yang disampaikan oleh Ustadz Yusuf, kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, (15/10/2025)

Disampaikan Ustadz Yusuf, haji dan umrah memiliki perbedaan esensial dalam maknanya. Haji adalah perjalanan besar (al-riḥlah al-kubrā), yang melambangkan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

"Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak, Ibadah haji menuntut pengorbanan yang masif, baik waktu, harta, tenaga, hingga emosi. Ketika kita melepaskan pakaian duniawi dan mengenakan kain ihram, saat itu kita sedang menanggalkan segala atribut dunia, menunjukkan bahwa kita berserah diri secara total kepada kehendak Allah. Inilah puncak penghambaan," ujar Ustadz Yusuf.

Beliau melanjutkan, ibadah haji mengajarkan kesabaran dan ketahanan layaknya sebuah perjalanan berat, sebagaimana perjuangan para nabi terdahulu.

Sedangkan Umrah, Ustadz Yusuf menjelaskan, dapat diibaratkan sebagai perjalanan kecil (al-riḥlah al-ṣughrā), yang fokus utamanya adalah penyucian hati.

"MasyaAllah sekali. Umrah adalah kesempatan untuk membersihkan kotoran hati yang menumpuk. Tawaf, Sai, dan Tahallul adalah ritual yang membantu kita melepaskan dosa-dosa kecil, memperbaiki niat, dan menyegarkan kembali iman kita. Ini adalah refreshment rohani," tutur Ustadz Yusuf.

Ustadz Yusuf menekankan bahwa esensi dari kedua ibadah ini adalah sama: mendekatkan diri kepada Allah.

"Jadikanlah perjalanan haji dan umrah ini sebagai pendidikan spiritual sejati. Ia mendidik kita seolah-olah kita sedang berjalan dari dunia menuju akhirat. Ini bukan sekadar perjalanan jasmani melihat Ka'bah, tetapi lebih utama adalah perjalanan rohani untuk meningkatkan ketaatan kita kepada Allah," ungkap Ustadz Yusuf.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Yusuf mengajak para jemaah untuk mempersiapkan diri secara batiniah, karena ketaatan yang sempurna hanya dapat dicapai melalui hati yang suci. Beliau menekankan bahwa tanpa ketaatan yang tulus, perjalanan ke Baitullah hanya akan menjadi wisata tanpa makna ibadah yang mendalam.

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024