Meniti Jalan Ikhlas di Masjid Dzikrul Rahman Cicalengka: Majelis Ilmu yang Menguatkan Hati

Dakwahpos.com, Cicalengka- Suasana khusyuk kembali menyelimuti Masjid Dzikrul Rahman yang terletak di wilayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Selasa, (14/10/2025) dalam pelaksanaan kajian rutinnya. Para jamaah dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti majelis ilmu tersebut sebagai bentuk usaha menundukkan diri dalam ketaatan serta melatih keikhlasan dalam beribadah. Bagi mereka, duduk di majelis ilmu bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi jalan untuk memperbaiki hati sekaligus mendekat kepada Allah SWT.

Dalam kajian tersebut, penceramah menekankan bahwa setiap bentuk ketaatan tidak akan terjadi tanpa pertolongan Allah. Ia mengingatkan jamaah tentang pentingnya memahami makna kalimat "La haula wala quwwata illa billah", yang menegaskan bahwa manusia tidak memiliki daya dan upaya apa pun kecuali dengan izin-Nya. Kehadiran para jamaah di masjid, jelasnya, bukan semata-mata karena keinginan pribadi atau kemampuan fisik, tetapi merupakan bukti bahwa Allah telah memudahkan langkah mereka. "Berarti urang terhindarna tina migawe maksiat, urang bisana migawe toat sepertos kumpulna urang di dieu, nyaeta teh wungkul pitulung Gusti Allah," tuturnya menegaskan bahwa segala aktivitas kebaikan selalu bersumber dari pertolongan-Nya.

Penceramah kemudian menguraikan tiga tingkatan keikhlasan yang menjadi dasar dalam setiap ibadah. Tingkatan pertama dan paling mulia adalah beribadah semata-mata karena Allah (lillaahi ta'ala), sebagaimana dicontohkan oleh Siti Rabi'ah Al-Adawiyah yang beribadah karena kecintaan kepada Allah tanpa mengharapkan balasan surga maupun takut neraka. Tingkatan kedua adalah beribadah karena berharap surga atau ingin terhindar dari neraka. Meski masih termasuk dalam ikhlas, tingkatan ini dianggap umum karena merupakan motivasi kebanyakan manusia. Sementara tingkatan ketiga adalah bentuk keikhlasan sederhana yang banyak ditemui dalam kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut, penceramah menyampaikan pesan para ulama bahwa salah satu tanda seseorang dikehendaki menjadi baik oleh Allah adalah kemauannya dalam menuntut ilmu agama. "Ciri jalma anu rek dijieun jalma alus ku Allah teh, jalma anu daek ka dieu (thalabul ilmi)," ungkapnya, merujuk pada hadis yang menyatakan bahwa siapa saja yang Allah kehendaki menjadi baik maka akan diberi pemahaman dalam agama (faqih fid din).

Ia juga mengingatkan jamaah bahwa ilmu agama tidak akan datang secara tiba-tiba tanpa usaha. Ilmu harus dicari dan dipelajari dengan tekun, karena umumnya manusia memperoleh ilmu melalui proses pembelajaran, bukan melalui ilmu laduni. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya konsistensi dalam menghadiri pengajian dan mempraktikkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian yang berlangsung dengan penuh kekhidmatan tersebut ditutup dengan nasihat agar jamaah terus berlatih memperbaiki niat dan keikhlasan dalam setiap ibadah. Penceramah juga mengajak mereka untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari, karena ilmu yang tidak diamalkan hanya akan menjadi pengetahuan yang tidak memberi manfaat.

Dengan berakhirnya kajian hari itu, para jamaah pulang dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna ikhlas dan pentingnya menuntut ilmu sebagai jalan mendekat kepada Allah SWT. Masjid Dzikrul Rahman kembali menegaskan perannya sebagai pusat pembinaan spiritual masyarakat Cicalengka yang terus tumbuh dalam semangat mencari ridha Allah.


Reporter: Dewi Puji Astuti, KPI/3A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024