Dakwahpos.com, Bandung – Suasana Masjid Al-Muhajir di kawasan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, tampak khidmat pada Sabtu (27/9/2025) ba'da Magrib. Dalam pengajian yang diikuti oleh jamaah bapak-bapak, Ustadz Drs. A. Bachrun Rifa'i, M.Ag. menyampaikan kajian Al-Qur'an dengan tema "Musuh Para Nabi Akan Hancur" melalui tafsir Surah Shad ayat 1–10.
Kegiatan diawali dengan pembacaan Surah Shad ayat 1–10 secara bersama-sama, kemudian diterjemahkan dan dijelaskan oleh Ustadz Bachrun. Dikutip dari sebuah hadis, beliau berkata, "Barang siapa yang menempuh menuju mencari ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan ke surga." Pesan tersebut menjadi pengantar bahwa majelis ilmu seperti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus memperdalam pemahaman terhadap isi Al-Qur'an.
Dalam penjelasannya, Ustadz Bachrun menguraikan bahwa ayat-ayat awal dalam Surah Shad menegaskan kemuliaan Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup manusia. Huruf pembuka "Shad" merupakan bagian dari huruf-huruf muqatha'ah yang menandai kebesaran dan keajaiban Al-Qur'an. Allah menegaskan bahwa kitab ini penuh dengan hikmah dan pelajaran, tetapi banyak orang yang justru berpaling darinya. Ayat-ayat tersebut menjadi sindiran bagi kaum musyrikin yang menolak ajaran tauhid dan mendustakan kebenaran yang dibawa para nabi.
Selanjutnya, beliau menyinggung isi ayat yang berbunyi, "Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan." Kalimat ini menggambarkan bahwa sepanjang sejarah, umat yang menentang risalah para nabi selalu berakhir dengan kehancuran. Kisah-kisah kaum terdahulu seperti kaum 'Ad, Tsamud, dan Firaun menjadi contoh nyata bagaimana kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran membawa mereka pada azab Allah SWT. Pada bagian lain, Allah juga berfirman, "Apakah mereka memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan apa yang akan mereka perbuatnya?" Ayat ini menjadi bentuk tantangan terhadap orang-orang kafir Quraisy yang merasa memiliki kekuasaan dan kedudukan tinggi di dunia, seolah-olah mereka mampu menandingi kehendak Allah. Melalui ayat-ayat tersebut, tergambar jelas bahwa tidak ada kekuasaan manusia yang dapat melampaui kekuasaan Allah, dan setiap kesombongan akan berakhir dengan kehancuran.
Melalui kajian ini, jamaah diajak untuk merenungi makna penting dari ketaatan dan kerendahan hati di hadapan Allah SWT. Kegiatan pengajian di Masjid Al-Muhajir tidak hanya memperdalam pengetahuan tentang tafsir Al-Qur'an, tetapi juga menumbuhkan semangat untuk meneladani perjuangan para nabi dalam menghadapi penentangan. Dari majelis seperti inilah nilai-nilai iman dan kesabaran terus dipupuk agar umat senantiasa teguh di jalan kebenaran.
Reporter: Dhelia Andheni (KPI 3 C)
Tidak ada komentar
Posting Komentar