Tekankan Makna Bahagia dan Celaka, DKM Ar-Rahman Adakan Pengajian Ibu-Ibu

Dakwahpos.com, Bandung- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ar-Rahman Pasir Biru mengadakan pengajian ibu-ibu pada Selasa (14/10/2025) yang membahas tentang makna kebahagiaan dan celaka dalam kehidupan manusia, serta pentingnya kesabaran dan keimanan dalam menghadapi ujian dunia. Kegiatan ini dihadiri oleh para jamaah ibu-ibu dari lingkungan sekitar masjid dengan penuh antusias. 

"Ada langit dan bumi, ada siang dan malam, ada laki-laki dan perempuan, ada bahagia dan celaka. Sejak dalam kandungan, manusia sudah ditetapkan oleh Allah akan menjadi orang yang bahagia atau celaka, namun hal itu tetap bergantung pada amal dan perbuatan selama hidup di dunia," ujarnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa manusia harus memiliki keyakinan dalam beribadah agar setiap amal memiliki nilai di sisi Allah. Ia menekankan bahwa banyak orang gagal mencapai kebahagiaan karena kurang yakin terhadap kebenaran ajaran yang mereka jalankan, padahal kebahagiaan sejati bergantung pada kesungguhan hati dan ketulusan dalam beramal.

"Kalau tidak yakin dalam beribadah, untuk apa belajar ngaji? Yang sering menjadi masalah itu bukan makanannya, tapi diri kita sendiri. Kalau rumah sepi dari bacaan Al-Qur'an, setan akan mudah datang, tapi kalau sering dibacakan, insyaAllah akan penuh berkah," jelasnya.

Ia menjelaskan pula bahwa Allah tidak pernah ingkar terhadap janji-Nya, sedangkan manusia sering menunda dan melalaikan kewajiban. Setiap dosa dan kelalaian akan dipertanggungjawabkan di akhirat, sebab bahagia dan celaka sepenuhnya ditentukan oleh diri sendiri, bukan oleh orang lain atau keadaan.

"Kita sering berjanji tapi lupa menepati. Allah tidak akan menghukum tanpa sebab, semua sesuai dengan amal kita masing-masing. Kalau orang tua rajin ibadah itu wajar, tapi kalau anak muda rajin ke masjid, itu luar biasa," ungkapnya.

Penceramah menambahkan bahwa iman tidak akan sempurna tanpa rasa syukur dan sabar. Dua hal tersebut menjadi tiang utama keimanan yang sejati. Sabar, menurutnya, adalah kemampuan menahan hawa nafsu dan menerima segala ujian dengan lapang dada. Ia juga menjelaskan bahwa orang beriman belum tentu bertaqwa, tetapi orang bertakwa pasti memiliki keimanan yang kuat.

"Sabar itu harus diterapkan dalam tiga hal, yaitu dalam beribadah, dalam menghadapi musibah, dan dalam menahan maksiat. Kalau sabar, insya Allah semua urusan akan dimudahkan," jelasnya.

Kegiatan pengajian berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Para jamaah mengikuti acara hingga akhir dengan antusias. Pengajian kemudian ditutup dengan doa bersama serta pelaksanaan salat Ashar berjamaah di masjid, yang menciptakan suasana penuh kedamaian dan mempererat ukhuwah antar jamaah.

Reporter: Zahra Rihhadatul Aisy 3D/KPI

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024