Meneladani Keseimbangan Hidup Rasulullah SAW di Era Modern

Dakwahpos.com, Bandung – Rasulullah SAW adalah sosok teladan sempurna yang menunjukkan keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Dalam kehidupannya, beliau tidak hanya dikenal sebagai nabi dan rasul, tetapi juga sebagai pekerja keras yang jujur, amanah, dan profesional sejak muda.

 

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 77 dan Al-Jumu'ah ayat 9–10:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
"Carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia." (QS. Al-Qashash: 77)

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ۝ فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu menuju zikir kepada Allah dan tinggalkan jual beli. Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah." (QS. Al-Jumu'ah: 9–10)

 

Dalam khutbah Jumat, khatib menekankan pentingnya meneladani Rasulullah dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan usaha duniawi. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa bekerja mencari rezeki adalah bagian dari ibadah apabila dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang halal. Nilai kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme yang beliau tunjukkan dalam berdagang menjadi bukti nyata bahwa seorang Muslim harus unggul tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam aktivitas dunia.

 

Khatib juga mengutip firman Allah dalam Surah Al-Qashash ayat 77 yang berbunyi, "Carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia." Ayat ini mengingatkan bahwa manusia tidak boleh terjebak hanya pada urusan duniawi, tetapi juga tidak boleh meninggalkannya sepenuhnya. Dunia dan akhirat harus berjalan seimbang agar kehidupan menjadi harmonis.

 

Selain itu, Surah Al-Jumu'ah ayat 9–10 menjelaskan keseimbangan waktu dalam beribadah dan bekerja. Ketika azan Jumat dikumandangkan, umat Islam diperintahkan untuk meninggalkan segala aktivitas dunia dan bersegera menuju salat. Namun setelah salat selesai, mereka diperintahkan untuk kembali mencari karunia Allah di muka bumi. Pesan ini menegaskan bahwa Islam mengatur keseimbangan antara spiritualitas dan produktivitas, antara doa dan usaha.

 

Melalui khutbah tersebut, khatib mengajak jamaah untuk meneladani Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menyeimbangkan ibadah dan kerja keras, seseorang tidak hanya akan meraih kebahagiaan di dunia, tetapi juga keselamatan di akhirat. Keteladanan Rasulullah hendaknya menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan modern yang penuh tantangan, agar setiap langkah kita selalu bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

 

Farrel Ivandri, KPI 3/A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024