Dakwahpos.com, Bandung- Dalam acara pembelajaran kitab dan tausiyah yang digelar oleh Masjid Al-Ikhlas Cibiru, Jawa Barat. Ustaz M. Ariffurrahman menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai inti dari segala kesibukan. Menurutnya, tidak ada kesibukan yang lebih mulia dibandingkan sibuk beribadah kepada Allah.
Ia menegaskan bahwa apa pun pekerjaan seseorang, baik bekerja dari pagi hingga malam, tetap dapat bernilai ibadah diniatkan untuk akhirat. Contohnya, menafkahi keluarga atau membantu orang lain dapat menjadi amal yang diridhai Allah jika dilakukan dengan niat yang benar. Namun, ia juga mengingatkan bahaya menjalankan aktivitas tanpa memperhatikan halal haram, seperti harta mengambil orang lain atau mengikuti jalan yang salah.
Dalam tausiyahnya, ia menyoroti aktivitas mengaji, yang disebutnya memiliki nilai dunia dan akhirat. Ia menyayangkan bila amalan akhirat, seperti mengaji, dijadikan sekadar aktivitas duniawi, misalnya hanya untuk mendapatkan sembako. Selain itu, ustaz M. Ariffurrahman mengingatkan bahwa amalan duniawi harus selalu dihubungkan dengan akhirat. "Jangan sampai intinya amalan-amalan akhirat malah kita jadikan amalan dunia, amalan dunia jauh dari akhirat." ujarnya. Ia menekankan bahwa ketaatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
Sebagai nasihat penutup, ia mengutip Ali bin Abi Thalib yang menyatakan bahwa mengingat mati adalah nasihat paling agung. Menurutnya, mengingat kematian mampu memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan menjadi pengingat terbaik dalam menjalani hidup. Ia juga mengajak jemaah untuk bersyukur atas nikmat Islam, bersyukur masih bisa mengaji, serta terus menyibukkan diri dengan hal-hal positif yang mendekatkan diri kepada Allah, terutama dengan selalu mengingat kematian.
Tausiyah tersebut diakhiri dengan doa bersama, diikuti oleh jamaah yang hadir di Masjid Al-Ikhlas. Pesan-pesan ustaz M. Ariffurrahman memberikan inspirasi kepada jemaah untuk lebih mengutamakan ketaatan kepada Allah dalam segala aktivitas.
Reporter: Nam Desti Fitriah, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar