Dakwahpos.com,Bandung – DKM Nurul Amal Babakan Dangdeur kembali menyelenggarakan salat Jumat berjamaah pada (13/12/2024). Sidang Jumat kali ini mengusung tema penting tentang cinta Allah dan perlunya taqarrub kepada-Nya melalui amalan sunnah, dan tema ini tidak hanya menjadi pengingat, tetapi juga wasiat keagamaan yang akan terus melekat di sisi umat.
Jemaah mulai memadati masjid Nurul Amal sejak pukul 11.32 WIB hingga puncak kedatangan jemaah terpantau pada pukul 11.56 WIB. Lantai satu dalam masjid pun sudah mulai ramai dengan jemaah hingga selasar masjid, dan lantai dua menjadi opsi atas ramai nya jemaah yang hadir. Khatib pada sidang Jumat kali ini yaitu Ustaz Purnama Muhajir, beliau menyoroti salah satu hadist yang menjadi dasar tuntunan umat Islam dalam meraih cinta Allah, yang di dalamnya dijelaskan cara meraih cinta Allah yaitu dengan menghiasi ibadah wajib dengan ibadah atau amalan sunnah.
Dalam khutbahnya, Ustaz Purnama Muhajir membuka dengan ayat Al-Qur'an yang penuh makna:
"Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali Imran: 31).
Ayat ini, menurutnya adalah bukti nyata bahwa cinta kepada Allah tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan melalui amal perbuatan. Salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub) adalah dengan menghidupkan amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam khutbahnya, khatib menekankan bahwa amalan sunnah, meskipun tidak wajib, memiliki keutamaan yang luar biasa dalam mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya. Beliau menyebutkan beberapa contoh amalan sunnah yang dapat menjadi jalan taqarrub, seperti shalat sunnah rawatib, tahajud, puasa sunnah, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak dzikir.
"Amalan sunnah adalah bukti cinta kita kepada Allah. Ketika kita mencintai seseorang, kita pasti ingin selalu dekat dengannya. Begitu pula dengan Allah. Jika kita mencintai-Nya, kita akan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara yang Dia cintai," ujar Ustaz Purnama Muhajir dengan suara yang penuh semangat. Beliau juga mengingatkan bahwa amalan sunnah bukan hanya sekadar ibadah tambahan, tetapi juga menjadi pelengkap bagi kekurangan dalam ibadah wajib.
Di tengah khutbah beliau menyampaikan hadist yang menjadi sorotan di dalam khutbah singkatnya. Hadist ini merupakan hadist qudsi yang berbunyi :
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
"Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya."
Jadi, orang yang bertaqarrub dengan yang sunnah setelah yang wajib mempunyai keistimewaan lebih tinggi dari yang sekedar menunaikan yang wajib. Karena tuntutan asal atas hamba adalah melaksanakan yang wajib, di mana ia akan berdosa bila meninggalkannya. Sehingga maksud dari bertaqarrub dengan yang sunnah adalah ketika yang wajib sudah ditunaikan, bukan orang yang melalaikannya.
Secara umum ada dua kategori dari mereka yang selamat yaitu: Pertama: Mereka yang mencintai Allah, yaitu yang menunaikan yang wajib, berhenti pada batasan-batasan-Nya, Kedua: Mereka yang dicintai Allah, yaitu mereka yang melakukan yang sunnah disamping yang wajib. Dan inilah yang dimaksud Ibnul Qayyim dengan ucapannya: (Hal ini akan menghantarkan hamba menuju tingkatan memperoleh cinta-Nya (mahbubiyyah) setelah menggenggam tingkatan mencintai-Nya (mahabbah).
Di akhir khutbah, Ustaz Purnama Muhajir menyampaikan pesan yang beliau sebut sebagai wasiat keagamaan untuk seluruh jamaah. Beliau mengingatkan bahwa cinta kepada Allah dan segala bentuk upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah warisan spiritual yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Jadikan cinta Allah sebagai poros hidup kita. Hidupkan amalan sunnah dalam keseharian kita. Wasiat ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk selamanya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya," tutupnya dengan penuh haru.
Reporter : Highcall Ziqrul Illahi, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar