Masjid Al-Mubarok yang berlokasi di Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung memiliki sejarah panjang, Minggu (22/09/2024).
Masjid Al-Mubarok memiliki sejarah panjang dan telah mengalami beberapa kali renovasi, menunjukkan komitmen masyarakat untuk memelihara dan menggembangkannya. Sejarah berdirinya Masjid Al-Mubarok pertama kali didirikan oleh KH. Sulaiman Abdul Majid pada tahun 1953, dahulu Masjid Al-Mubarok ini masjid biasa, kemudian berkembang dan direhabilitasi oleh KH. Aat Ruhiyat, kemudian dirahab lagi oleh KH. Oz Muttaqin (Pendiri Pondok Pesantren Al-Ihsan), kemudian direhab lagi oleh KH. Ecep Sobana yang pertama kali menjadi DKM nya dan terakhir oleh H. Lilih Muslih selaku DKM hingga saat ini, masjid direhab kembali kemudian ditingkatkan menjadi dua lantai dan kemudian dibangunnya sebuah menara masjid.
"Sumber dana pembangunan Masjid Al-Mubarok ini berasal dari masyarakat setempat, yang menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan masjid." Ujar H. Lilih. Untuk tata tertib Masjid Al-Mubarok yaitu terutama dalam menjaga kebesihan, selebihnya tidak dicantumkan dan tidak tertulis.
Adapun kegiatan yang ada di Masjid Al-Mubarok, yang pertama Salat Berjamaah 5 waktu, Salat Jumat, dan Majelis Taklim Ibu-ibu pada ba'da Jumat kemudian pengajian Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Remaja pada setiap hari Ahad Subuh, dan mubalighnya pun dari warga setempat saja seperti KH. Tantan Taqiyudin (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihsan), KH. Prof. Dr. Dindin Sholahuddin, Kiai Ajengan Aceng Abdul Wahid, dan Kiai Ajengan Drs. Jejen Zaenal Muttaqin, M.Ag. secara bergilir. "Aadanya ketelibatan tokoh agama seperti para Kiai dari Pondok Pesantren Al-Ihsan memperkuat posisi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan." Ungkap H.Lilih.
Selain digunakan kegiatan yang di atas tadi, Masjid Al-Mubarok juga selalu digunakan kegiatan mengaji oleh para santri Al-Ihsan yang di mana Masjid Al-Mubarok juga merupakan bagian penting yang ada di Pesantren Al-Ihsan yang selalu digunakan untuk ngaji, Yasinan dan Debaan Al-Barzanji dan lain sebagainya.
Dengan melakukan langkah-langkah yang di atas, diharapkan Masjid Al-Mubarok dapat terus berkembang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat.
Reporter: Evi Safitri/KPI 3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar