Dakwahpos.com, Bandung - Pada hari Sabtu (5/10/2024) sebuah kajian muslimah digelar di Masjid Al Lathiif Cihapit Bandung dengan judul kajian "Menemukan Bahagia di Setiap Takdir: Seni Menerima dan Menghadapi Masalah Kehidupan". Kajian ini menghadirkan satu pemateri, yaitu Umma Anita Nur Affiani, yang sudah beberapa kali mengisi kajian di Masjid Al Lathiif.
Umma Anita memulai ceramahnya dengan berinteraksi dengan para peserta kajian, menanyakan seperti apa definisi bahagia menurut para peserta. Lalu setelahnya, Umma Anita menyampaikan hakikat bahagia menurut perspektif Islam, "definisi bahagia menurut setiap orang berbeda, tapi, hakikatnya kebahagiaan dalam perspektif Islam itu adalah merasakan kelezatan iman", ujarnya.
Selanjutnya, Umma Anita mengurai poin-poin yang dapat dilakukan untuk menemukan bahagia serta ketenangan di setiap takdir. Pertama, kita harus yakin bahwa semua takdir Allah itu baik. Disebutkan semua takdir Allah itu baik, karena ada hikmah di balik setiap kejadian, sebagaimana yang tertulis dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 216. Umma Anita menambahkan, "menurut para ulama ayat ini (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216) tidak hanya berlaku untuk perang tapi untuk semua permasalahan yang kita hadapi".
Setelah yakin semua takdir Allah itu baik, yang dapat dilakukan untuk menemukan bahagia di setiap takdir adalah ridho dan tawakal terhadap takdir, sebagaimana yang disampaikan dalam H.R. Tirmidzi, "Barangsiapa yang ridho kepada ketentuan Allah maka Allah akan ridho kepadanya". Umma Anita juga berpendapat bahwa manusia yang ridho akan takdir bukan berarti yang tidak sakit atau kecewa, tapi ia yang tidak keberatan atas apa yang Allah tetapkan.
Poin selanjutnya adalah tidak membandingkan takdir yang dimiliki dengan takdir orang lain. Umma Anita menyampaikan bahwa Imam Al Qurthubi berkata, "berangan-angan untuk memiliki yang dimiliki orang lain tidak dilarang bila tidak menimbulkan hasad". Poin terakhir yang dapat dilakukan, yaitu perbanyak memohon pertolongan kepada Allah dengan berdoa, "siapa kita kalau tidak dikuatkan oleh Allah", tegas Umma Anita.
Sebelum kajian berakhir, Umma Anita menyampaikan kalimat penutupnya, "kebahagiaan hakiki hanyalah di akhirat, maka sebagai orang yang beriman, kita tidak akan menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Sakit boleh, kecewa boleh, tapi jangan lama-lama, ya, karena kita harus berjuang untuk meraih kebahagiaan yang sesungguhnya". Setelah menyampaikan kalimat penutupnya, kajian muslimah ini ditutup dengan beristighfar bersama-sama.
Reporter: Fadiah Najlakayla Muliana, KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar