Ibu-Ibu dan Remaja Muslimah Masjid Medina Insan Qurani Pasir Biru Perkuat Tahsin & Tahfidz melalui BBQ (Belajar Baca Quran)


Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Medina Insan Qurani, Pasir Biru, menjadi tempat belajar yang aktif bagi sekitar 200 jamaah ibu-ibu yang mengikuti kelas Tahsin dan Tahfidz Muslimah. Program yang diadakan ini bertujuan untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an serta memperdalam hafalan bagi para ibu dan remaja muslimah.

Kelas Tahsin, yang terletak di lantai dua, dikhususkan bagi ibu-ibu yang ingin fokus pada perbaikan bacaan Al-Qur'an. Sementara itu, kelas Tahfidz di lantai satu diperuntukkan bagi mereka yang sudah mahir dalam membaca Al-Qur'an dan ingin menyetorkan hafalannya. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 16.00 hingga 17.25 WIB, diawali dengan pembukaan, yel-yel semangat, serta sesi tanya kabar yang menciptakan suasana akrab dan penuh semangat.

Pada pertemuan ini, Ustazah Tiara membacakan hadis tentang sedekah atas nama orang yang telah meninggal. Hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah R.A., bahwa Nabi Muhammad SAW menjawab pertanyaan seseorang terkait sedekah atas nama ibunya yang telah meninggal, menunjukkan bahwa pahala sedekah tersebut akan mengalir kepada yang meninggal. "Ya, ibumu akan memperoleh pahala," jawab Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan Muttafaq Alaih. Pesan ini menekankan pentingnya sedekah sebagai amalan yang terus mengalir, bahkan setelah seseorang wafat.

Setelah pembacaan hadis, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustazah Lulu, tentang makharijul huruf, yang menjelaskan pengucapan huruf hijaiyah dan memperbaiki kesalahan pengucapan yang umum terjadi di kalangan ibu-ibu. Para jamaah kemudian mempraktikkan bacaan dalam halaqah-halaqah kecil dengan satu pembimbing untuk mempraktikkan bacaan Al-Qur'an sesuai tajwid. Para pengajar masjid dengan sabar dan tekun membimbing para jamaah dalam memperbaiki bacaannya.

Ustazah Reni, salah satu penanggung jawab dan pengajar, menyampaikan harapannya agar program ini bisa menghilangkan buta huruf Al-Qur'an di kalangan ibu-ibu, serta menjadi amal jariyah bagi para pembimbing. "Harapannya, yang pertama, bisa menghilangkan buta huruf Al-Qur'an. Mudah-mudahan kita bisa menjadi bagian dari orang yang menghilangkan buta huruf dan menjadi amal jariyah bagi kita di akhirat. Kami harap masyarakat tidak asing lagi dengan tahsin," ujarnya pada Sabtu, (05/10/2024) 

Antusiasme para jemaah tercermin dalam testimoni yang disampaikan oleh beberapa jemaah. Ibu Neni, salah satu jemaah dari kelas Tahsin, mengungkapkan rasa syukurnya. "Alhamdulillah, senang sekali bisa belajar di sini. Sangat bermanfaat bagi kehidupan, baik dari segi akhlak maupun bacaan Al-Qur'an saya. Sudah tiga tahun saya masih belajar makharijul huruf dan merasakan banyak kemajuan," ungkapnya.

Sementara itu, Ibu Yuli dari kelas Tahfidz Muslimah berbagi pengalamannya, "Alhamdulillah, saya merasa lebih tenang meski masih belajar. Saat ini, hafalan saya sudah mencapai juz lima, dan saya merasakan banyak kejutan kebaikan dari Allah dalam hidup saya."

Program ini diakhiri dengan materi soal akhirat yang mengingatkan jemaah akan tujuan hidup dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Harapannya, program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat besar bagi para jemaah dalam mendekatkan diri kepada Allah dan memperdalam ilmu Al-Qur'an.

Reporter: Eva Alawiah, KPI 3A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024