Dakwahpos.com, Bandung- Kajian dan istighasah bersama majelis ta'lim Al-Istisfa Yayasan Assalam Bandung merupakan program bulanan yang diselenggarakan DKM Agung Buah Batu Bandung. Kegiatan kajian dan istighasah ini dilaksanakan pada Sabtu (05/10/2024) dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 10.00 WIB di Masjid Agung Buah Batu Bandung.
Kajian dan istighasah bulanan majelis ta'lim Al-Istisfa ini dipimpin oleh Ustadz Romdhon Hidayat. Kegiatan ini dimulai dengan kajian terlebih dahulu tentang perjuangan Rasul melawan kaum musyrikin. Kemudian dilanjutkan dengan membaca kalimat-kalimat Istighasah seperti pada umumnya.
"Istighasah adalah bentuk doa atau permohonan. Pertama, do'a itu diperintahkan oleh Allah karena itu banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan doa. Manusia itu makhluk yang pasti butuh pertolongan, dan manusia adalah makhluk yang lemah oleh karena itu jika meminta dan memohon kepada yang maha memberi yaitu zat Allah SWT maka Insyaa Allah kekurangan kita akan ditutupi kalo kita banyak meminta salah satunya melalui Istighasah ini. Yang kedua akhir-akhir ini saya menyaksikan banyak umat masyarakat yang terkadang terlalu memperhatikan jasadiah tetapi lupa memperhatikan ruhaniahnya, sehingga ada ketimpangan terhadap dua hal tersebut. Padahal, hidupnya manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu lahir dan batin, jasadiah dan ruhaniah. Namun, mengenai ruhaniah perhatiannya sudah merosot, padahal sakit jasad itu tumbuh dari sakit lahir oleh karena itu, melalui Istighasah ini mari kita perbaiki dulu batiniyahnya maka Insyaa Allah jasadiahnya pun akan sembuh juga," ujar ustadz Romdhon Hidayat
Ustadz Romdhon Hidayat menjelaskan bahwasanya dengan mengingat dan meminta kepada Allah maka Allah pasti akan membantu kita tatkala kita kesusahan. Seperti kisah Rasulullah ketika perang Badar menghadapi bala tentara kaum musyrikin yang begitu banyak.
"Ketika perang Badar terjadi kala itu pasukan muslim hanya terdiri dari 300 orang sedangkan kaum musyrikin terdiri dari 1000 orang. Jika kita pikir dengan akal sehat tentu yang akan menang adalah kaum musyrikin, tapi dengan pertolongan Allah ternyata pasukan muslim bisa mengalahkan mereka. Ini menandakan bahwa ditangan Allah tidak ada yang mustahil, dan bahkan hal-hal yang menurut kita sulit pun bisa terselesaikan. Tinggal sejauh mana kita mendekatkan diri kepada Allah, berdo'a, berdzikir, dan meminta pertolongan kepada Allah," pungkas ustadz Romdhon Hidayat
Seperti pada umumnya banyak bacaan dan do'a yang dipanjatkan dalam kegiatan Istighasah, tetapi pada kegiatan tersebut ada suatu pengkhususan terhadap satu bacaan yang berbunyi يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ yakni berharap mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dalam situasi dan kondisi apapun.
"Semua do'a itu baik, tapi jeritan yang paling khusus daripada Istighasah yaitu bacaan يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ itulah do'a yang sakral, yang memang harus selalu dipanjatkan kepada Allah dan maknanya juga sangat dalam yaitu "Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan" jadi dalam do'a tersebut kita benar-benar memohon dan meminta pertolongan kepada Allah SWT, karena tanpa pertolongan-Nya kita tidak ada daya dan upaya," ucap ustadz Romdhon Hidayat
Dalam kajiannya, Ustadz Romdhon juga menjelaskan tentang kunci hidup tenang adalah dengan cara mengingat Allah, hal ini sesuai dengan janji Allah pada surah Ar-Rad ayat 28 tentang orang-orang yang senantiasa berdzikir kepada-Nya.
"Hal yang bisa kita rasakan setelah melakukan istighasah ini adalah ketenangan dalam hidup, karena sesuai janji Allah bahwa orang-orang yang banyak mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan berikan ketenangan dalam jiwanya
اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ. Insyaa Allah" tutur Ustadz Romdhon Hidayat
Reporter : Tantia Nurwina, Mahasiswi KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar