Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Al-Kautsar yang beralamat di Jln. Gang Gagak 04, Kec. Cibiru, Kel. Cipadung, Kota Bandung, yang tercatat dalam sejarah masjid ini telah dibangun sejak tahun 1950 M.
Aceng Jamaludin, merupakan DKM yang saat ini menjabat di Masjid Al-Kautsar, ia mengatakan bahwa awal mula pembangunan masjid ini memang niat tulus dari seorang tokoh pada saat itu yang bernama H. Ahmad Kosim yang mempunyai keinginan yang tulus dalam beribadah kepada Allah.
Nama Masjid Al-Kautsar ini diambil dari surat yang terdapat dalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Kautsar, dikarenakan nama tersebut diambil untuk mendoakan masyarakat sekitar agar berada dalam Nikmat Yang Besar.
"Masjid Al-Kautsar ini dibangun kurang lebih sejak tahun 1950, sehingga sudah tergolong cukup tua, dan dulu pada pembangunannya, masjid ini berukuran 5x7 meter persegi dan sudah di renovasi sebanyak empat kali sampai dengan ukurannya yang sekarang yaitu 15x15 meter persegi," jelas Aceng Jamaludin.
Lalu seiring berjalannya waktu dalam perkembangannya, alhamdulillah baik-baik saja dan mendapat dukungan dari masyarakat yang turut serta membantu dalam pembangunannya.
"Dalam perkembangannya, Masjid Al-Kautsar tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, tetapi dipakai juga untuk pengajian bapak-bapak yang rutin diadakan setiap hari Rabu di malam hari, dan pengajian ibu-ibu di hari Senin pagi. Dan masyarakat sekitar sangat bersyukur atas kehadiran Masjid Al-Kautsar ini," tandas Aceng Jamaludin.
Reporter: Muhammad Kamal Rijki, KPI 3C
Aceng Jamaludin, merupakan DKM yang saat ini menjabat di Masjid Al-Kautsar, ia mengatakan bahwa awal mula pembangunan masjid ini memang niat tulus dari seorang tokoh pada saat itu yang bernama H. Ahmad Kosim yang mempunyai keinginan yang tulus dalam beribadah kepada Allah.
Nama Masjid Al-Kautsar ini diambil dari surat yang terdapat dalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Kautsar, dikarenakan nama tersebut diambil untuk mendoakan masyarakat sekitar agar berada dalam Nikmat Yang Besar.
"Masjid Al-Kautsar ini dibangun kurang lebih sejak tahun 1950, sehingga sudah tergolong cukup tua, dan dulu pada pembangunannya, masjid ini berukuran 5x7 meter persegi dan sudah di renovasi sebanyak empat kali sampai dengan ukurannya yang sekarang yaitu 15x15 meter persegi," jelas Aceng Jamaludin.
Lalu seiring berjalannya waktu dalam perkembangannya, alhamdulillah baik-baik saja dan mendapat dukungan dari masyarakat yang turut serta membantu dalam pembangunannya.
"Dalam perkembangannya, Masjid Al-Kautsar tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, tetapi dipakai juga untuk pengajian bapak-bapak yang rutin diadakan setiap hari Rabu di malam hari, dan pengajian ibu-ibu di hari Senin pagi. Dan masyarakat sekitar sangat bersyukur atas kehadiran Masjid Al-Kautsar ini," tandas Aceng Jamaludin.
Reporter: Muhammad Kamal Rijki, KPI 3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar