Dakwahpos.com, Bandung– Masjid memegang peran utama dalam Islam sebagai struktur krusial. Masjid memiliki peran yang sangat signifikan sebagai pusat kegiatan keagamaan dan spiritual. Hal ini dapat dicerminkan melalui berbagai kegiatan yang diadakan di Masjid Asy-Syafi'iyah Al-Istiqomah Cicalengka.
Beralamat di Desa Tenjolaya, masjid ini sudah berdiri lebih dari 10 tahun. Masjid yang dibangun secara gotong royong ini berada di sekitaran sawah dan juga sungai. Oleh karena itu, jalan menuju masjid ini cukup kecil dan terjal.
"dulu sih ini lahan kosong, biasa dipake main sama anak anak sekitar, jalan ke sini juga dulu masih tanah. Tapi untuk kita yang tinggal di sekitar sini jarak ke masjid itu cukup jauh, alhamdulillah dengan kesepakatan akhirnya bisa dibangun masjid untuk di daerah sini" ucap amin selaku pengurus dkm.
Di sekitar daerah sawah dan sungai memang terdapat banyak rumah warga, karena letak tempat yang berada di bawah dari jalan utama mengharuskan mereka untuk menempuh jalan yang cukup terjal, apalagi untuk pergi ke masjid sebanyak lima waktu dalam sehari.
"untuk membangun masjid disini, awal nya khawatir, takutnya masjid nya sepi, karena bukan berada di jalan utama desa, tapi dengan niat agar mempermudah warga yang tinggal di daerah disini, masjid tetap kita bangun" sambung amin.
Setelah pembangunan selesai, tak hanya warga yang berada di daerah tersebut, warga yang berada di jalan utama desa ternyata menyambut baik atas masjid ini. Beberapa minggu setelah selesai pembangunan, para warga sepakat membuat struktur DKM masjid. dan merencanakan beberapa kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian sore untuk anak anak, hingga pengajian subuh.
Keberkahan itu terus mengalir sampai detik ini, walaupun berada di gang yang sempit, masjid itu tetap hidup dan ramai dengan berbagai kegiatan yang ada. Pengajian sore anak anak, salat berjamaah, pengajian subuh, dan kegiatan lain yang sampai hari ini tetap berjalan.
Reporter: alifa athaya/KPI 3A
Beralamat di Desa Tenjolaya, masjid ini sudah berdiri lebih dari 10 tahun. Masjid yang dibangun secara gotong royong ini berada di sekitaran sawah dan juga sungai. Oleh karena itu, jalan menuju masjid ini cukup kecil dan terjal.
"dulu sih ini lahan kosong, biasa dipake main sama anak anak sekitar, jalan ke sini juga dulu masih tanah. Tapi untuk kita yang tinggal di sekitar sini jarak ke masjid itu cukup jauh, alhamdulillah dengan kesepakatan akhirnya bisa dibangun masjid untuk di daerah sini" ucap amin selaku pengurus dkm.
Di sekitar daerah sawah dan sungai memang terdapat banyak rumah warga, karena letak tempat yang berada di bawah dari jalan utama mengharuskan mereka untuk menempuh jalan yang cukup terjal, apalagi untuk pergi ke masjid sebanyak lima waktu dalam sehari.
"untuk membangun masjid disini, awal nya khawatir, takutnya masjid nya sepi, karena bukan berada di jalan utama desa, tapi dengan niat agar mempermudah warga yang tinggal di daerah disini, masjid tetap kita bangun" sambung amin.
Setelah pembangunan selesai, tak hanya warga yang berada di daerah tersebut, warga yang berada di jalan utama desa ternyata menyambut baik atas masjid ini. Beberapa minggu setelah selesai pembangunan, para warga sepakat membuat struktur DKM masjid. dan merencanakan beberapa kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, pengajian sore untuk anak anak, hingga pengajian subuh.
Keberkahan itu terus mengalir sampai detik ini, walaupun berada di gang yang sempit, masjid itu tetap hidup dan ramai dengan berbagai kegiatan yang ada. Pengajian sore anak anak, salat berjamaah, pengajian subuh, dan kegiatan lain yang sampai hari ini tetap berjalan.
Reporter: alifa athaya/KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan